Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Patroli di Laut Cina Selatan, Pesawat Tempur Cina Catat Rekor Terbang

Reporter

image-gnews
Pesawat tempur milik Angkatan Udara Cina Su-30. Pesawat tempur jenis ini dilaporkan mencatat rekor terbang 10 jam penuh saat patroli di atas Laut Cina Selatan, Rabu 5 Agustus 2020. (ANTARA/HO-ChinaMilitary/mii)
Pesawat tempur milik Angkatan Udara Cina Su-30. Pesawat tempur jenis ini dilaporkan mencatat rekor terbang 10 jam penuh saat patroli di atas Laut Cina Selatan, Rabu 5 Agustus 2020. (ANTARA/HO-ChinaMilitary/mii)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPesawat tempur bermesin jet, Sukhoi Su-30, milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) dilaporkan berpatroli selama 10 jam penuh di Laut Cina Selatan, Rabu 5 Agustus 2020. Mereka terbang di atas pulau-pulau terpencil dan terumbu karang dalam sebuah misi yang sekaligus memecahkan rekor durasi penerbangan oleh satu pesawat tempur.

Misi dilakukan brigade berjuluk Elang Petir. Mereka mematahkan rekor durasi terbang tunggal Angkatan Udara PLA sebelumnya yang disebut mgtv.com selama 8,5 jam. Laman berita milik Hunan Television itu melaporkan bahwa jet tempur buatan Rusia itu mengisi bahan bakar di tengah penerbangan dengan bantuan pesawat tanker dan dua pilotnya mendapat suplai ransum agar energi tetap terjaga.

"Daya tahan tubuh terbatas empat hingga lima jam sehingga untuk menghilangkan stres dan kelelahan selama penerbangan, pilot mengobrol, mengkonsumsi ransum berupa air mineral dan cokelat," kata Lu Geng, pilot pesawat tempur tersebut. Wang Ying, pilot lainnya, menimpali bahwa misi tersebut sebenarnya tidak sekadar pemecahan rekor, melainkan tentang pertempuran nyata.

Fu Qianshao, pakar penerbangan militer Cina, menilai misi patroli di Laut Cina Selatan selama 10 jam itu menjadi tantangan tersendiri. Dia menyebutkan, kapasitas bahan bakar pesawat tempur tidak mendukung penerbangan dalam jangka waktu lama. Penerbangan panjang juga membuat pilot stres berat, padahal mereka perlu konsentrasi tinggi selama menjalankan misi tersebut.

Pesawat tempur multirole Su-30 telah dimiliki oleh bebrapa negara di luar Rusia, antara lain Cina, Indonesia, Vitenam, Malaysia, dan India. Su-30 telah teruji dalam konflik di Suriah yang masih berlangsung hingga sekarang. AFP/Dimitry Kostyukov

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari Global Times, Fu memaparkan bahwa misi tersebut menunjukkan kemampuan terbang Angkatan Udara Cina dan lingkup operasinya. Pesawat pengebom jenis H-6 sebelumnya juga menjalankan misi yang sama namun pesawat tersebut bukanlah jet tempur.

"Jet tempur mampu mengawal pesawat pengebom atau menjalankan misi pengintaian udara. Ini sangat penting bagi kepentingan nasional Cina dalam pengamanan wilayah udara," kata Fu menambahkan.

Cina telah mengerahkan beberapa jet tempur secara langsung ke wilayah kepulauan di Laut Cina Selatan beberapa waktu lalu. Pada Juli, Forbes melaporkan bahwa PLA mengerahkan sedikitnya empat pesawat tempur J-11B ke Pulau Yongxing dan Kepulauan Xisha. Sebelumnya juga ada laporan yang mengarah pada penampakan jet tempur J-10 dan pesawat pengeboman JH-7 di kepulauan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usai Insiden dengan Filipina, Cina Perketat Penjagaan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
Usai Insiden dengan Filipina, Cina Perketat Penjagaan di Laut Cina Selatan

Kementerian Pertahanan Cina memperingatkan Filipina untuk berhenti melakukan tindakan "provokatif" di Laut Cina Selatan.


Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

7 hari lalu

Seorang sukarelawan membawa makanan untuk dibagikan pada muslim Kosovo yang akan berbuka puasa bersama di pusat kota Pristina, Kosovo, 14 Juni 2016. AP/Visar Kryeziu
Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

Top 3 dunia adalah kisah penambang Kosovo berbuka puasa, kemenangan Putin di Pilpres Rusia hingga Cina bangun pangkalan di dekat Taiwan.


Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

8 hari lalu

Pasukan militer Taiwan berlabuh di Kepulauan Pratas di ujung utara Laut Cina Selatan pada 12 Agustus 2017. [TAIPEH TIMES]
Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

Cina telah membangun pangkalan militer besar-besaran di tiga pulau yang ada di Laut Cina Selatan, dekat Taiwan


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

10 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

12 hari lalu

Prototipe jet tempur generasi terbaru Korea Selatan, KF-21 Boramae varian tandem saat melakukan penerbangan perdananya, Senin, 20 Februari 2023. Pesawat ini menggunakan kursi pelontar pilot buatan Martin Baker. Instagram/Eject_Eject
KBRI Seoul Dampingi Dua WNI yang Dituduh Curi Data Jet KF-21

KBRI Seoul terus mendampingi dua WNI yang terkait dengan tuduhan pencurian data informasi teknologi pesawat tempur KF-21 di Korea Selatan.


Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

15 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengadakan konferensi pers di Berlin, Jerman, 12 Maret 2024. REUTERS/Liesa Johannssen
Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan deeskalasi sengketa Laut Cina Selatan harus menjadi prioritas.


Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

15 hari lalu

Jet tempur EF-18M Hornet milik Angkatan Udara Spanyol terbang saat Latihan Militer Ocean Sky 2023 untuk pelatihan udara-ke-udara tingkat lanjut di wilayah udara selatan Kepulauan Canary, Spanyol, 25 Oktober 2023. REUTERS/Borja Suarez
Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

Jet tempur buatan India jatuh setelah delapan tahun digunakan. Pilot berhasil selamat dari insiden mematikan itu.


Ferdinand Marcos Jr Sebut Filipina Tak akan Serahkan Yurisdiksi Maritim di Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS
Ferdinand Marcos Jr Sebut Filipina Tak akan Serahkan Yurisdiksi Maritim di Laut Cina Selatan

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyayangkan Cina terus melanggar kedaulatan dan yurisdiksi negaranya di Laut Cina Selatan.