Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Minta Pusat Beri Kebebasan Daerah untuk Pengaturan Kelas Tatap Muka

image-gnews
Sejumlah siswa memberikan salam kepada guru sebelum memasuki ruang kelas untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN 06 Pekayon Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Agustus 2020. Pemerintah setempat telah memberi izin beberapa sekolah percontohan untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, siswa yang datang hanya yang diberikan izin oleh wali murid. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejumlah siswa memberikan salam kepada guru sebelum memasuki ruang kelas untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN 06 Pekayon Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Agustus 2020. Pemerintah setempat telah memberi izin beberapa sekolah percontohan untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, siswa yang datang hanya yang diberikan izin oleh wali murid. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DI Yogyakarta Didik Wardoyo mendesak agar pemerintah pusat memberi keleluasaan daerah untuk menentukan, kapan waktu tepat mengizinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah bisa digelar.

"Kami tak masalah zona kuning sudah diizinkan menggelar KBM tatap muka, namun lebih bijaksana kalau daerah diberi kesempatan mengambil sikapnya untuk menyesuaikan kondisi di lapangan," ujar Didik kepada Tempo, Jumat, 7 Agustus 2020.

Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dilaporkan akan mengizinkan sekolah di wilayah zona kuning atau zona risiko rendah kasus Covid-19 untuk menggelar kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Didik menuturkan, dari arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ngarsa Dalem awal pekan ini pun telah menyatakan agar rencana pembukaan kegiatan belajar tatap muka di DIY dilakukan secara bertahap.

"Bapak Gubernur meminta pembukaan bertahap kegiatan belajar itu dimulai dari tingkat kampus, baru dilanjutkan SMA/SMK sampai terus turun di jenjang di bawahnya," ujar Didik.

Sementara untuk kegiatan perkuliahan di Yogya sendiri berdasar hasil pertemuan akhir Juli lalu dengan sejumlah perwakilan kampus DIY rencananya baru dimulai September nanti.

"Jadi untuk KBM tingkat SMA/SMK sampai jenjang di bawahnya belum bisa dipastikan kapan dimulai tatap mukanya. Kami evaluasi dulu tatap muka yang digelar tingkat kampus," ujar Didik.

Jika kampus sudah menggelar tatap muka September nanti pun, ujar Didik, tak serta merta SMA di DIY langsung bisa menggelar tatap muka. Tetap harus ada kajian, rekomendasi dan juga simulasi sebelum uji coba tatap muka dilaksanakan.

Kajian yang dimaksud, ujar Didik, tak hanya berasal dari penilaian otoritas kesehatan dan pemerintah, tapi juga masukan wali murid. Sebab ketika sekolah mulai dibuka, Pemda DIY menjamin tak akan memaksakan peserta didik harus masuk.

Karena yang dijadikan patokan tatap muka sekolah itu tetap kondisi lingkungan guru, siswa dan juga akses mereka ke sekolah; apakah menggunakan transportasi umum atau tidak, dan apakah juga berasal dari wilayah yang penularannya tinggi.

"Kami jelas tak mau, baru sepekan dua pekan sekolah dibuka tatap muka, lalu harus menutup lagi sekolah-sekolah itu," Didik menambahkan.

Pemda DIY sendiri memang setuju saja ketika pemerintah pusat akhirnya mengizinkan zona kuning Covid-19 menggelar tatap muka di sekolah.

Sebab jika ketentuannya masih membatasi zona hijau yang bisa menggelar tatap muka, maka yang di DIY diperkirakan yang bisa menggelar kegiatan itu hanya satu dari lima kabupaten/kota saja, yakni Kulon Progo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami tak mau sampai muncul klaster baru lagi gara gara sekolah dibuka. Bagi DIY, wilayah pendidikan jadi bagian paling akhir untuk uji coba pembukaan di masa pandemi ini," ujarnya.

Penularan kasus Covid-19 di DIY sendiri sampai Agustus ini masih terus terjadi dan bahkan melonjak tajam sejak Juli lalu di empat wilayah, yakni Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.

"Kami juga pasti harus menunggu hasil evaluasi gugus tugas, wilayah mana yang benar-benar bisa aman menggelar KBM tatap muka itu," ujar Didik.

Sehingga ketika pemerintah pusat memberi lampu hijau daerah zona kuning seperti DIY bisa menggelar tatap muka tidak akan langsung diterapkan tanpa proses kajian bersama berbagai pihak.

Didik menambahkan,hingga status tanggap darurat bencana Covid-19 di DIY diperpanjang ketiga kalinya sampai akhir Agustus nanti, Pemda DIY belum bergeser sikap, alias tetap merekomendasikan semua sekolah berbagai jenjang melaksanakan pembelajaran jarak jauh khususnya secara online. Baik dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMA/SMK.

Seorang wali murid di Kota Yogyakarta, Baharudin Kamba mengatakan secara pribadi pihaknya tak masalah sekolah di Yogya menggelar kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Namun, ia mendesak sebelum dimulainya pembelajaran tatap muka segala sesuatu yang terkait harus dipersiapkan secara matang.

"Jangan sampai muncul klaster belajar tatap muka. Memang capek juga jadi peran ganda orang tua karena di satu sisi harus bekerja dan di sisi lain harus mendampingi anak belajar," kata Kamba.

Pria yang juga koordinator lembaga swadaya masyarakat Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta itu menuturkan memang kekhawatiran protokol yang dijalankan di sekolah saat tatap muka digelar itu tetap ada.

"Karena orang tua juga guru-guru kan kan tidak tahu, siswa yang lainnya yang ikut tatap muka punya riwayat seperti apa di luar sekolah, dari mana dan ketemu siapa. Khawatirnya siswa bertemu orang tanpa gejala (OTG) yang sulit dipantau karena keliatan sehat tetapi bawa virus," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

12 jam lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

23 jam lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

1 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

1 hari lalu

Logo SNPMB.
SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.


Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

1 hari lalu

Wisatawan mancanegara menyambangi Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

Kekhawatiran kurangnya stok pangan pada masa libur Lebaran 2024 sempat muncul akibat kondisi cuaca buruk.


Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

1 hari lalu

Petugas BPTJ mengecek fisik bus saat pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) di Terminal Jatijajar Tipe A, Depok, Jawa Barat, Jumat 31 Maret 2023. Pemeriksaan kelaikan kendaraan tahap pertama dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek  (BPTJ) untuk memastikan laik jalan guna memberi kenyamanan dan keselamatan penumpang saat mudik lebih awal Hari Raya Idul Fitri 1444H. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

Dinas Kesehatan Kota Depok memeriksa kesehatan sopir bus di Terminal Jatijajar secara periodik, dan saat arus mudik akan ada posko layanan.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

1 hari lalu

Sebuah mobil wisatawan tengah dievakuasi petugas pasca mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cinomati Bantul Sabtu 9 Desember 2023. Dok.istimewa
Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

Jalur Cinomati Yogyakarta dikenal berbahaya karena kontur jalannya sangat curam sehingga banyak mobil tak kuat menanjak.


Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

1 hari lalu

Pantai Dewa Ruci Jatimalang Purworejo. Dok.  Pemkab Purworejo
Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

Libur lebaran di Yogyakarta, ada banyak destinasi wisata yang searah kota Pelajar itu


Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

2 hari lalu

Komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar event saat masa ramadhan. (Dok.istimewa)
Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.