Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Guncang Sumba dan Bogor, Sesar Belum Dikenal BMKG

Reporter

image-gnews
Ilustrasi gempa. REUTRES
Ilustrasi gempa. REUTRES
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan tak mengenali sumber gempa yang mengguncang Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan Bogor, Jawa Barat, Minggu 9 Agustus 2020. Gempa di Sumba pada siang dan di Bogor pada malam adalah dua dari empat kejadian gempa yang bisa dirasakan sepanjang hari itu di wilayah Indonesia.

Berdasarkan data dari situs web BMKG, gempa di Bogor berkekuatan 3,5 M terjadi pada pukul 18.52.42 WIB. Disebutkan sumbernya di darat, 25 kilometer sebelah barat laut Cianjur. Namun keterangan yang dibagikan belakangan menyatakan sumber gempa lebih spesifik di Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

“Tepatnya di Desa Wargajaya, terletak di kawasan pegunungan di sebelah timur Kota Bogor," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Daryono menyebutnya gempa kerak dangkal dengan kedalaman sumber 10 kilometer namun belum mengenali nama sesar, panjang dan arahnya. Dia hanya mengatakan akibat sesar lokal yang aktif dan getarannya terasa sampai ke sebagian Jakarta, sekalipun lemah (skala II MMI atau guncangannya dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Sebelumnya, sumber gempa yang mengguncang Pulau Sumba, NTT, juga tak dikenali BMKG. Gempa ini berupa rentetan yang berawal dari gempa 5,5 M pada Rabu 5 Agustus lalu pada pukul 15.27.12 WIB. Saat itu gempa bisa dirasakan hampir di seluruh Pulau Sumba seperti di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu, dan Waitabula serta Bima, Nusa Tenggara Barat.

Gempa susulannya terekam BMKG mencapai 217 kali hingga Minggu pagi, 9 Agustus. Kebanyakan tak dirasa masyarakat setempat kecuali enam dan tiga di antaranya terjadi berturut-turut pada Sabtu sore mulai Pukul 17.17.52 sampai 17.45.51 WIB. “Kluster distribusi atau sebaran seismisitas gempa susulan ini terkonsentrasi di lepas Pantai Ratenggaro, Sumba Barat Daya,” ujar Daryono dalam keterangan terpisah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiga gempa susulan pada Sabtu sore itu tercatat memiliki kekuatan 5,0, 5,5, dan 5,5 M. Jika guncangan gempa Rabu terukurur dalam skala III MMI, pada Sabtu itu sedikit lebih kuat yakni IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak hingga beberapa warga sempat berhamburan ke luar rumah.

Saat itu Daryono mengatakan kalau BMKG belum bisa menunjuk sesar aktif di laut yang menjadi sumber gempa-gempa itu. "Belum terpetakan dalam peta tektonik,” katanya, Minggu pagi.

Pada Minggu siang, pukul 11.52.52 WIB, gempa 5,0 M kembali terjadi di wilayah yang sama. Situs web BMKG menulis getarannya terasa lebih kuat lagi, sampai skala V MMI. Itu artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Mengutip keterangan yang diperoleh ANTARA, gempa sama seperti yang sebelumnya, tergolong dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut. "Getaran dirasakan hampir semua penduduk di daerah Tambolaka, Sumba Barat Daya, orang banyak terbangun," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kupang, Robert Wahyu di Kupang, Minggu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

1 jam lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

1 jam lalu

Warga melintasi banjir rob yang selalu menggenangi salah satu jalan Desa Bedono, Sayung, Demak, Ahad, 31 Maret 2024. Sejak tahun 1996 abrasi semakin parah, penurunan daratan mencapai 30 cm per tahun, area kampung tersebut banyak tenggelam air laut sehingga warga banyak yang pindah ke desa lain. TEMPO/Budi Purwanto
Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

BMKG memetakan potensi banjir rob di berbagai wilayah selama fase bulan purnama. Masyarakat pesisir diminta waspada.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

11 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

17 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

20 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

20 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

23 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.