TEMPO.CO, Jakarta - Gempa yang mengguncang wilayah Bogor, Cianjur dan terasa hingga ke sebagian wilayah Jakarta pada Minggu malam, 9 Agustus 2020, diduga berasal dari zona Sesar Baribis. Hanya zona sesar ini dari empat yang telah dipetakan berada di Jawa Barat yang mungkin melewati wilayah Bogor-Jakarta.
"Gempa kemarin bisa saja berasal dari jalur Baribis ini...tapi memang zona sesar itu untuk jalur yang lewat Jakarta belum diteliti dan dipetakan ," kata peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Danny Hilman Natawidjaja, saat dihubungi, Senin 10 Agustus 2020.
Menurut Danny, Zona Sesar Baribis untuk jalur Jakarta-Bogor memang sulit dikenali. Dia menyatakan harus melakukan banyak pencitraan geofisika bawah permukaan, selain memerlukan data topografi resolusi tinggi seperti data LiDAR (light detection and ranging)--teknik penginderaan jauh menggunakan laser .
"Salah satu data yang diperlukan adalah data seismik refleksi yang sebetulnya negara sudah punya," katanya merujuk data dari proyek eksplorasi minyak dan gas. Tapi, Danny menambahkan, "Kami para peneliti gempa walaupun dari instansi pemerintah sulit dan belum dapat akses datanya."
Gempa 3,5 Magnitudo pada Minggu malam diketahui bersumber dari Desa Wargajaya, Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG hanya menerangkan kalau lokasi sumber gempa itu ada di kawasan pegunungan dengan kedalaman 10 kilometer.
"Nama sesar, panjang dan arahnya belum diketahui," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu malam.