Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Risiko Kematian Pasien Covid-19 Bisa Diketahui dari Hasil Tes Darah

image-gnews
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi dari George Washington University menyebutkan bahwa tingkat infeksi virus corona Covid-19 pada seorang pasien mungkin ditentukan dari lima indikator dalam darahnya. Indikator yang disebut biomarker itu dikaitkan dengan kerusakan dan bahkan kematian akibat Covid-19.

Hasil studi itu dipublikasikan di Future Medicine. Isinya mengatakan kalau penelitian dilakukan mengikuti temuan awal di Cina yang menunjukkan biomarker itu terkait dengan kondisi pasien yang terinfeksi virus corona jenis baru.

"Studi telah mengidentifikasi kelima penanda biologis ini memiliki hubungan dengan hasil yang buruk," kata anggota tim penelitinya, Juan Reyes dan Shant Ayanian, seperti dikutip dari Fox News, Selasa 11 Agustus 2020.

Tim peneliti mempelajari sampel darah dari 299 pasien positif Covid-19. Mereka kemudian menguji sampel darah di laboratorium dan menganalisis lima unsur biomarkers di dalamnya: protein C-reaktif (CRP), diagnosis penyakit (D-dimer), sitokina yang disekresi dari jaringan tubuh ke dalam plasma darah (IL-6), kerusakan jaringan (LDH), dan protein pengikat zat besi (ferritin).

Baca juga:
Vaksin Covid-19 Pertama dari Rusia Disebut Sebagian Ahli Semborono dan Berbahaya

Sebanyak 200 pasien di antaranya menjalani kelima uji atau analisis biomarker itu sekaligus. Hasilnya, peningkatan kadar biomarker dikaitkan dengan gangguan perdarahan dan peradangan yang, menurut studi, menunjukkan peningkatan risiko masuk ICU, dukungan ventilator, dan kematian. Tim peneliti melaporkan risiko kematian terbesar terjadi saat kadar D-dimer lebih besar dari 3 μg/ml dan LDH lebih tinggi dari 1200 unit/l.

Ayanian yang merupakan asisten profesor kedokteran di GW School of Medicine and Health Sciences berharap penanda biologis itu bisa membantu dokter menentukan seberapa agresif mereka perlu merawat pasien. "Apakah pasien harus dipulangkan, dan bagaimana memantau pasien yang akan pulang, di antara keputusan klinis lainnya," katanya.

Saat ini, dokter menentukan risiko kematian pasien Covid-19 berdasarkan usia dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti obesitas, penyakit jantung, dan sistem kekebalan yang terganggu. Tes darah sederhana yang dilakukan di unit gawat darurat bisa membantu memandu perawatan pasien virus corona dan rencana perawatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mengingat tantangan saat ini yang dihadapi oleh pandemi, terutama institusi yang menangani pasien dalam jumlah besar, penelitian ini dapat bermanfaat bagi dokter untuk mengidentifikasi pasien yang lebih sakit dan membantu pemanfaatan sumber daya," tertulis dalam hasil studi itu.

Baca juga:
Borong Vaksin Covid-19: Setelah dari Pfizer, AS Beli juga dari Moderna

Tim peneliti menyatakan akan terus menganalisis data ini untuk membantu dokter membuat keputusan yang lebih tepat untuk pasien Covid-19.

Seperti diketahui penyakit infeksi virus corona 2019 itu telah menyebabkan lebih dari 740 ribu kematian di dunia hingga saat artikel ini dibuat. Mereka di antara total 20,2 juta kasus infeksi.

FOX NEWS | FUTURE MEDICINE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

10 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

13 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.


11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

14 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.


Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

14 hari lalu

Ilustrasi minuman ringan (pixabay.com)
Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

Industri Minuman Ringan mengklaim pihaknya telah berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang minim kalori dan gula ke masyarakat.


Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

14 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

Cegah Obesitas dengan cara menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif yang berkelanjutan dalam jangka panjang.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

14 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.