Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Popularitas Facebook Terus Merosot, Peneliti: Jangan Sampai Ditutup

Reporter

image-gnews
CEO Facebook Mark Zuckerberg tiba untuk bersaksi di depan sidang bersama Komite Perdagangan dan Energi dari Dewan Perwakilan Rakyat AS, di Capitol Hill di Washington, 10 April 2018.  Mark Zuckerberg menyatakan penyesalannya karena mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk mengambil data dari para pengguna Facebook tanpa izin mereka. (AP Photo/Carolyn Kaster)
CEO Facebook Mark Zuckerberg tiba untuk bersaksi di depan sidang bersama Komite Perdagangan dan Energi dari Dewan Perwakilan Rakyat AS, di Capitol Hill di Washington, 10 April 2018. Mark Zuckerberg menyatakan penyesalannya karena mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk mengambil data dari para pengguna Facebook tanpa izin mereka. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Iklan

JAKARTA - Sebuah survei mengungkap kekecewaan masyarakat Amerika yang semakin meningkat terhadap Facebook. Mereka semakin tidak senang dengan platform media sosial itu dan juga terhadap personal pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Survei dilakukan Accountable Tech/GQR Research pada 15-19 Juli 2020. Hasilnya, 47 persen responden melihat Facebook tidak menyenangkan berbanding 43 persen yang masih suka. Mereka yang tidak suka dengan pendiri dan CEO Mark Zuckerberg bahkan lebih tinggi, yakni 56 persen responden, sedang yang masih menyukainya hanya 20 persen.

Baca juga:
Pengakuan Relawan Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Cina

Facebook dan Zuckerberg menempati rating popularitas terendah di antara perusahaan teknologi kondang dan CEO-nya. CEO Apple Tim Cook, misalnya, disukai 23 persen berbanding 18 persen yang tidak menyukainya. Tim Cook sekaligus satu-satunya jumlah yang suka lebih besar daripada yang tidak menyukainya. 

Adapun popularitas Mark Zuckerberg merosot 28 persen sejak 2016. Dia bahkan kalah populer dari Presiden AS Donald Trump. Terbukti pula lewat 73 persen responden yang percaya Zuckerberg terlalu berkuasa di Facebook, dan 41 persen yang menyatakan Zuckerbeg sudah waktunya pensiun. 

Hasil lainnya adalah 69 persen responden percaya Facebook terlalu berkuasa, 57 persen percaya Facebook mengancam masyarakat, dan 71 persen bilang Facebook mementingkan keuntungan sekalipun plaform itu membahayakan masyarakat. Penolakan Facebook untuk cek fakta iklan politis juga menjadi sangat tidak populer, sebaliknya dengan gerakan Stop Hate for Profit serta boikot iklan di Facebook. 

Meskipun demikian, dikutip dari Forbes pada Kamis 13 Agustus 2020, penelitian yang diterbitkan Internet Policy Review mengatakan kekecewaan itu tak bisa berujung ke penutupan aplikasi Facebook. Menurut penelitian itu, dampak dari penutupan Facebook akan sangat besar--bahkan lebih daripada penutupan media sosial lain seperti seperti MySpace, Friendster, dan Yahoo!. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
TikTok Dilaporkan Lacak MAC Address Pengguna Android

"Salah satu yang akan dirugikan dari penutupan Facebook adalah negara-negara berkembang yang bergantung secara tidak proposional pada Facebook," bunyi hasil penelitian itu.

Selain juga pengguna Facebook berpotensi kehilangan semua data yang diunggah di Facebook. Hal ini bisa saja terjadi jika platform ini menjual data-data pengguna yang dimilikinya ke pihak ketiga.

Penelitian tersebut juga memberi saran, diantaranya mengklasifikasikan Facebook sebagai perusahaan teknologi dan mengaturya seperti bank ataupun bisnis lain yang memiliki potensi kegagalan besar. "Dengan demikian, ketika Facebook tutup, kerugian pengguna Facebook dapat dikurangi."

MUHAMMAD AMINULLAH | ZW | FORBES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

17 jam lalu

Craig Federighi adalah bintang dari Apple WWDC 2022. (Apple)
Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

WWDC 2024 akan diadakan secara virtual mulai tanggal 10 hingga 14 Juni 2024.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

1 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

2 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Seri iPhone 16 Disebut Bisa Menghadirkan Bezel yang Lebih Tipis Berkat Teknologi Borderless

3 hari lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Seri iPhone 16 Disebut Bisa Menghadirkan Bezel yang Lebih Tipis Berkat Teknologi Borderless

Samsung Display, BOE , dan LG Display, yang akan memasok panel untuk seri iPhone 16, semuanya telah memperoleh teknologi tersebut.


WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

6 hari lalu

WhatsApp bisa sematkan tiga pesan. (WhatsApp)
WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

Sebelumnya, pengguna WhatsApp hanya dapat menyematkan satu pesan di atas percakapan dengan kontak atau grup.


Menkominfo Budi Arie Sebut Apple dan Microsoft akan ke Indonesia, Bikin Apple Academy dan Kerjasama AI

7 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama di Lapangan Anatakupa, Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Menkominfo Budi Arie Sebut Apple dan Microsoft akan ke Indonesia, Bikin Apple Academy dan Kerjasama AI

Menkominfo Budi Arie Setiadi tengah menggodok rencana kerjasama dengan Microsoft dan Apple.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

7 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Pakar Antimonopoli Sebut Rencana Google AI di iPhone Akan Bermasalah

9 hari lalu

Gemini (Google)
Pakar Antimonopoli Sebut Rencana Google AI di iPhone Akan Bermasalah

Google sudah berada di bawah pengawasan karena membayar miliaran dolar kepada Apple untuk menjadi penyedia pencarian default.


Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

9 hari lalu

Perplexity AI adalah teknologi search engine berbasis AI yang membantu banyak orang. Simak fitur, keunggulan dan cara penggunaannya. Foto: Canva
Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

Perplexity AI salah satu jenis tools kecerdasan buatan yang diperkirakan menjadi saingan Google


Apple Buka Peluang Kolaborasi dengan Google untuk Penguatan AI

9 hari lalu

Ilustrasi. cbsnews.com
Apple Buka Peluang Kolaborasi dengan Google untuk Penguatan AI

Apple dikabarkan membuka peluang kerjasama dengan Apple untuk urusan AI. Apakah akan ada gebrakan baru dari dua raksasa teknologi?