TEMPO.CO, Jakarta - Badan Keamanan Nasional (NSA) dan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengungkap alat peretasan Rusia yang canggih. Hal itu ditulis dalam sebuah laporan publik pada Kamis, 13 Agustus 2020, yang memberi wawasan baru tentang gudang senjata digital Rusia.
NSA dan FBI mengatakan bahwa Direktorat Intelijen Utama Rusia, yang dikenal sebagai GRU, menggunakan kode alat peretasan bernama 'Drovorub' untuk membobol komputer berbasis Linux--sistem operasi yang biasa digunakan di seluruh infrastruktur server komputer.
Seruan publik itu cukup unik, kata seorang mantan pejabat intelijen Barat, karena atribusi langsung oleh badan-badan intelijen Amerika Serikat. NSA dan FBI menghubungkan Drovorub ke tim intelijen Rusia tertentu, yakni Pusat Layanan Khusus Utama (GTsSS) ke-85, unit militer 26165.
GTsSS, kata keduanya, dikaitkan dengan peretas yang pernah masuk ke Komite Nasional Demokrat pada 2016. Menurut Steve Grobman, kepala petugas teknologi untuk perusahaan keamanan siber McAfee, Drovorub bak pisau Swiss Army dengan kemampuan yang memungkinkan penyerang melakukan banyak fungsi berbeda. "Seperti mencuri file dan mengontrol komputer korban dari jarak jauh," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis 13 Agustus 2020.
Baca juga:
Remaja Berusia 17 Tahun Otak Peretasan Twitter Sempat Raup Rp 2,6 Miliar
Laporan NSA/FBI berisi 45 halaman yang sangat teknis adalah yang terbaru dari serangkaian seruan publik oleh pemerintah Amerika yang ditujukan untuk operasi peretasan Rusia menjelang pemilihan presiden Amerika 2020. Badan-badan tersebut tidak mengatakan jenis organisasi apa yang telah dikompromikan oleh Drovorub. NSA dan FBI tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
REUTERS | NSA | FBI