Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Kloning Jaringan dan Sel Badak Sumatera untuk Cegah Kepunahan

image-gnews
Petugas memeriksa kondisi badak Sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) bernama `Harapan` di ruang karantina di hutan kawasan Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, 3 Desember 2015. ANTARA FOTO
Petugas memeriksa kondisi badak Sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) bernama `Harapan` di ruang karantina di hutan kawasan Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, 3 Desember 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan dari International Islamic University Malaysia mengambil jaringan dan sel badak Sumatera terakhir di Malaysia bernama Iman sebelum mati. Mereka berharap bisa memanfaatkan jaringan dan sel itu untuk digunakan sebagai bahan kloning dan bisa mengembalikan spesies itu dari kepunahan.

Iman, badak Sumatera terakhir di Malaysia, mati di usia 25 tahun karena kanker di penangkaran pada November lalu. Upaya membiakkan Iman dengan pejantan terakhir yang tersisa, Tam, terbukti tidak berhasil, yang meninggal karena gagal organ enam bulan sebelumnya.

"Sel-sel itu masih hidup, itulah sebabnya saya cukup yakin," kata ahli biologi molekuler Muhammad Lokman Bin Md. Isa kepada CNN, Senin, 17 Agustus 2020.

Badak Sumatera pernah berkembang biak di hutan hujan dan rawa-rawa di India, Myanmar, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Cina. Jumlah mereka telah menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir, akibat perburuan, hilangnya habitat dan fragmentasi yang menyebabkan makhluk itu diklasifikasikan 'sangat terancam punah'. 

Menurut data dari Save the Rhino, terdapat kurang dari 80 ekor badak Sumatera yang bertahan hidup, dan semuanya hidup di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Indonesia. "Jika Anda tidak memiliki sel, atau hanya memiliki jaringan yang tidak hidup lagi, kami tidak dapat melakukan apa pun, kita hanya bisa menaruhnya di buku atau museum. Tapi sekarang kami memilikinya, yang bisa kami gunakan," kata Lokman.

Selain mengumpulkan jaringan otak, jantung, paru-paru, dan ginjal, ilmuwan juga memanen sel induk, yang dapat diubah menjadi sejumlah sel khusus, termasuk sel telur dan sperma. Mereka akan membuat embrio menggunakan sel induk Tam dan Iman dan menanamkannya ke badak pengganti, baik badak Sumatera lain atau betina dari spesies lain.

Pendekatan in-vitro serupa sedang dicoba pada badak putih utara, spesies badak paling langka, karena hanya ada dua badak putih utara yang hidup, dan keduanya betina. Untuk memaksimalkan peluang keberhasilannya, Lokman dan tim juga mengambil telur hewan pengganti, membuang nukleus, dan menggabungkannya dengan sel-sel somatik, atau non-reproduksi, dari badak yang mati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selalu ada risiko yang tidak dapat diambil dari implantasi, atau kehamilan akan gagal setelah embrio ditanamkan. Bahkan jika anak badak bertahan hidup, kurangnya keragaman genetik berarti ia dapat menghadapi masalah kesehatan jangka panjang yang serius.

Namun, Lokman mengatakan dia merasa senang dengan peluang itu. "Jika semuanya berfungsi, bekerja dengan baik dan semua orang mendukung kami, itu bukan tidak mungkin," kata dia kepada Reuters. 

Badak Sumatera merupakan badak terkecil di dunia, makhluk soliter, yang berkumpul hanya untuk kawin dan membesarkan keturunan. Lahir dengan rambut halus coklat kemerahan yang berubah menjadi kasar dan hitam seiring bertambahnya usia. Mereka lebih dekat hubungannya dengan badak berbulu yang punah daripada spesies lain yang hidup saat ini.

Badak tersebut memiliki sedikit predator alami yang menjadi lawannya, tapi telah diburu hingga hampir punah untuk diambil tanduknya, yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Saat ini, hanya ada lima spesies badak yang tersisa di Bumi, semuanya terancam punah, dan badak hitam barat dinyatakan punah pada 2013, demikian dilaporkan Daily Mail, 17 Agustus 2020.

DAILY MAIL | CNN | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

28 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.


Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

50 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Sampel organ yang diambil di antaranya cairan usus, limpa, hati, darah, potongan usus, jantung, dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA/Syifa Yulinnas
Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.


Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

56 hari lalu

Kematian Badak Sumatera di Kalimantan
Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.


Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

15 Januari 2024

Ras anjing serigala Cekoslowakia ini dikembangkan sebagai anjing penyerang untuk kegunaan dalam Operasi Khas ketentaraan yang dilakukan oleh Tentara Cekoslowakia, tetapi kemudian juga digunakan dalam pencarian dan penyelamatan, pelacakan, penggembalaan, ketangkasan, kepatuhan, dan pemburuan. Harga anjing yang memiliki berat normal sekitar 26 kg dan tinggi sekitar 65 sentimeter ini bisa mencapai 80 hingga 133 juta rupiah. luxxory.com
Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

Serigala abu-abu tergolong hewan liar besar


Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

12 Januari 2024

Seekor walabi memakan wartel yang disebar oleh petugas Staf Taman Nasional dan Layanan Margasatwa NSW dari atas helikopter di sekitar Taman Nasional Wollemi dan Yengo, yang terdampak kebakaran hutan di New South Wales, Australia, 11 Januari 2020. NSW DPIE Environment, Energy and Science/Handout via REUTERS
Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

Papua memiliki kanguru asli Papua yang keberadaannya sudah terancam punah. Orang Papua menyebutnya "saham", kita mengenal dengan sebutan walabi.


Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merilis kabar kelahiran bayi Badak Sumatera berjenis kelamin Jantan di SRS Taman Nasional Way Kambas Sabtu, 25 Nopember 2023. Dok TNWK
Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

22 November 2023

Koleksi Badak di Sumatra Rhino Sanctuary  (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) bertambah satu setelah September lalu terlahir bayi dari pasangan Ratu dan Andalas. Tempo/Parliza Hendrawan
Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

Taman Nasional Way kambas memiliki penghuni baru berupa seekor badak.


Tak Hanya Melihat Atraksi Gajah, Ini 4 Aktivitas Menarik di Taman Nasional Way Kambas

16 Oktober 2023

Wisatawan berjalan di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung, 2 Desember 2015. ANTARA FOTO
Tak Hanya Melihat Atraksi Gajah, Ini 4 Aktivitas Menarik di Taman Nasional Way Kambas

Salah satu destinasi ekowisata terbaik di Indonesia adalah Taman Nasional Way Kambas di Lampung. Tak hanya bermain dengan gajah, Anda dapat melakukan beragam aktivitas menarik di sana.


Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

2 Oktober 2023

Seekor indukan badak sumatera bermain dengan anaknya yang baru saja ia lahirkan di Suaka Rhino Sumatera yang berlokasi di Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Sabtu, 30 September 2023. (ANTARA/HO-Kementerian LHK)
Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Anak badak sumatera itu lahir dari induk bernama Ratu pada pukul 01.44 WIB, Sabtu, 30 September 2023.