Trump dinilai salah kaprah meyakini pesawat tempur itu tak terlihat dengan mata telanjang dan bahkan bisa menghilang dari tatapan musuh. Kemampuan siluman sebuah pesawat tempur yang membuatnya 'tak terlihat' merujuk kepada sifatnya yang mampu menghindari gelombang radar.
Radar bekerja dengan memancarkan gelombang radiasi elektromagnetik ke langit. Sebuah pesawat yang menembusnya akan memantulkan balik sejumlah gelombang radiasi radar itu, dan saat itulah operator radar bisa mendeteksi pesawat musuh. Semakin sedikit radiasi radar yang dipantulkan balik, semakin sulit si operator mendeteksi.
Desain sudut-sudut, bentuk permukaan, dan lapisan khusus dari bodi pesawat tempur F-35 seluruhnya didesain untuk meminimalkan pantulan gelombang radar itu. Disebut siluman tak benar-benar membuat sebuah pesawat tak terlihat oleh radar, tapi hanya membuatnya lebih sulit untuk terdeteksi.
Itu artinya, sebuah jet siluman seperti F-35 atau pembom B-2 bisa tetap dideteksi radar musuh, tapi lemah saja. Itu membuatnya tersamarkan pada jarak tertentu sebagai obyek lain seperti burung.
Baca juga:
Studi: OTG Anak-anak Lebih Berbahaya Tularkan Covid-19
Sebuah radar musuh mampu menangkap keberadaan sebuah pesawat tempur siluman, tapi harus pada jarak yang jauh lebih pendek daripada yang tidak siluman. Ketika radar pertahanan udara sudah bisa mendeteksi jet tempur F-16 melesat pada jarak 100 mil, radar yang sama baru bisa menangkap yang sama untuk sebuah F-35 pada jarak 7 mil.
Kemampuan itu memberikan keuntungan kepada F-35, memungkinkannya menghindari jangkauan rudal dan sergapan jet tempur musuh. Tapi, tidak berarti membuatnya tak terlihat kasat mata.
POPULAR MECHANICS