TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Cina telah mendesain model yang diklaim bisa meningkatkan efektivitas teknik urban farming di atap gedung di tengah kota. Bertani di atap gedung memanfaatkan ruang yang ada di kota dan hasilnya bisa untuk konsumsi warga lokal, mengurangi ongkos pengemasan dan transportasi.
Tim peneliti dari Kebun Raya Cina Selatan yang menjadi bagian dari Akademi Sains Cina mendesain alat penanaman hidroponik dua tingkat dengan alat bantu sejumlah reflektor. Mereka mengadopsi metode murah dan hemat energi yang mengintroduksi sinar matahari sampai ke lapisan terbawah menggunakan reflektor-reflektor yang dipasang di berbagai sisi bidang tanam.
Sinar matahari itu, dikombinasikan dengan strategi penanaman yang sesuai, berguna untuk mendukung pertumbuhan sayur-sayuran yang ditanam di sana. Hasilnya, dari percobaan yang sudah dilakukan, efektif meningkatkan hasil panen sayuran dan memperbaiki keuntungan ekonomi pertanian di atap.
Rumah kaca di atap gedung dengan sistem hidroponik dua tingkat dan reflektor. English.scbg.cas.cn
Hasil percobaan itu dimuat dalam makalah yang dipublikasikan dalam jurnal Urban Forestry and Urban Greening. Di sana tim penelitinya, diantaranya David OW dan Yun Lin, menyatakan, "Temuan model ini bisa menarik investasi dalam urban rooftop farming."
Baca juga:
Studi Temukan 1 dari 12 Peserta Meditasi Malah Tambah Stres
Penelitian efektivitas urban farming di atas gedung itu sendiri telah dirintis David sejak 2012 dan telah menghasilkan makalah pertama pada 2016 lalu. Dari makalah yang terbaru, yang melibatkan model dua tingkat plus penggunaan reflektor sinar matahari, disebutkan hasil produksi sampai 6.310 kilogram dari luasan atap 150 meter persegi setiap kali panen.
XINHUA | SCBG.CAS