TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA mengumumkan bahwa Jeanette Epps akan membuat sejarah tahun depan ketika dia menjadi astronot wanita kulit hitam pertama yang menjadi anggota awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Epps bergabung dengan korps astronot pada 2009, dan ditugaskan di NASA Boeing Starliner-1.
Sebelum bergabung dengan korps astronot, Epps yang memiliki gelar doktor di bidang teknik kedirgantaraan ini telah bekerja untuk CIA sebagai petugas intelijen teknis selama tujuh tahun. Epps akan bergabung dengan astronot NASA Sunita Williams dan Josh Cassada untuk ekspedisi enam bulan yang direncanakan diluncurkan pada 2021 ke laboratorium luar angkasa yang mengorbit.
"Penerbangan itu akan mengikuti sertifikasi NASA setelah sukses Uji Penerbangan Orbital-2 nirawak dan Uji Penerbangan Kru dengan astronot," tulis NASA dalam keterangan resminya, Rabu, 26 Agustus 2020.
Administrator NASA Jim Bridenstine juga memberikan komentarnya melalui sebuah unggahan di akun Twitter-nya mengenai keterlibatan Epps dalam misi tersebut. "Kami menugaskan Epps ke misi Boeing Starliner-1 NASA. Epps adalah tambahan yang luar biasa untuk tim Starliner-1," cuit @JimBridenstine.
Sementara, Fox News, Rabu, 26 Agustus 2020 melaporkan, Epps yang berusia 49 tahun menanggapi unggahan Bridenstine dan sudah menantikan misi tersebut. "Terima kasih Bridenstine! Saya menantikan misi," tulis aku Epps, @Astro_Jeanette.
Epps mengaku cukup bersemangat untuk bergabung dengan Suni Williams dan Josh Cassada dalam misi operasional pertama awak Boeing ke Stasiun Luar Angkasa Internasional itu. "Saya telah terbang dengan helikopter dengan Suni dan saya terbang di kursi belakang T38 dengan Josh, mereka berdua adalah orang-orang yang luar biasa untuk diajak bekerja sama, jadi saya menantikan misi ini," tutur Epps.
Sementara Williams dan Cassada menyambut Epps dalam misi tersebut dalam video yang di-posting mereka ke Twitter. Cassada bergabung dengan Epps dalam melakukan misi luar angkasa pertamanya, sementara itu akan menjadi perjalanan ketiga ke ISS untuk Williams. Dia sebelumnya mengikuti Ekspedisi 14/15 dan 32/33.
Sejak menjadi astronot, Epps telah membantu kru ISS dari darat, termasuk sebagai pemimpin CAPCOM, berkomunikasi antara kontrol misi dan astronot di berbagai misi, demikian dilaporkan Space.com.
Epps dijadwalkan menjadi astronot kulit hitam pertama yang menjadi anggota kru ISS pada tahun 2018, tapi dia ditarik dari misi, digantikan oleh cadangannya, Serena Aunon-Chancellor, yang menjadi wanita Hispanik pertama yang tinggal di ISS. NASA tidak memberikan alasan penghapusan Epps pada saat itu, tapi mencatat dia akan dipertimbangkan untuk misi di masa depan.
Saudara laki-laki Epps, Henry, mengklaim rasisme adalah alasan saudara perempuannya ditarik dari misi itu. Namun, tidak jarang perubahan awak dilakukan pada penerbangan luar angkasa, bahkan ada yang terjadi pada menit terakhir.
Salah satu contoh kasusnya adalah Ken Mattingly yang ditarik dari Apollo 13 dan digantikan oleh Jack Swigert karena terkena campak Jerman, meski ia tidak pernah tertular penyakit itu. Mattingly akhirnya terbang ke Bulan dengan Apollo 16, yang menjadikannya salah satu dari hanya 24 orang yang melakukan misi Bulan.
FOX NEWS | NASA | SPACE.COM