Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Komet di Langit September, Satu Hanya Debunya

image-gnews
Ilustrasi komet tak berekor. Reuters.com
Ilustrasi komet tak berekor. Reuters.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung  - Komet dan meteor masih akan menjadi buruan para pengamat langit di Indonesia pada bulan ini. Sebelumnya, hujan meteor Perseid dari debu komet Swift-Tuttle terjadi sejak 17 Juli sampai 24 Agustus lalu.

September ini, ganti hujan meteor epsilon Perseid yang juga berasal dari debu komet Swift-Tuttle yang bisa diamati. Hujan meteor ini akan tampak datang dari rasi Perseus 5-21 September dan mencapai puncaknya pada 9 September.

"Hujan meteor ini tergolong minor, paling kurang dari 5 meteor per jam,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung, Rabu 2 September 2020.

Kecepatan meteornya sekitar 64 kilometer per jam. Adapun rasi bintang Perseus akan terbit pukul 22.00 WIB. Hujan meteor epsilon Perseid bisa diamati sejak rasi Perseid berada di atas horison atau cakrawala timur.

Pengamat bisa mulai berburu epsilon Perseid mulai pukul 23.00. Namun terbitnya bulan setengah pada tengah malam akan menjadi sumber cahaya yang cukup terang dan berpotensi mengganggu pengamatan. “Saat terbaik pengamatan pukul 04.00 WIB saat titik radiannya mencapai titik tertinggi di langit,” ujar Avivah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika hujan meteor epsilon Perseid telah melewati puncaknya, pada 17 September akan menjadi waktu terbaik untuk mengamati Komet 88P/Howell yang memiliki periode orbit 5,5 tahun. Pada hari itu komet akan mencapai kecerlangan paling terang dengan kisaran 8,7 magnitudo.

“Meskipun demikian hanya bisa diamati dengan teleskop,” kata Avivah sambil menerangkan Komet 88P/Howell bisa ditemukan setelah matahari terbenam hingga pukul 20.37 WIB di arah barat daya atau di sekitar rasi bintang Scorpius.

Baca juga:
Fenomena Langit September Dibuka dengan Bulan Purnama Tengah Hari

Komet itu berjarak 1,36 AU dari Matahari dan 1,37 AU dari Bumi. Jarak 1 AU setara dengan 149.597.870,691 atau hampir 150 juta kilometer. Mengutip dari laman Langit Selatan, komet itu ditemukan 29 Agustus 1981.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

12 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

17 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

18 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

18 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

19 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.