Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Walhi Tagih Janji Menteri LHK Koreksi Kebijakan HTI

Reporter

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia melakukan aksi unjuk rasa terkait pembakaran hutan di Taman Aspirasi Monas, Istana Merdeka, Jakarta, 8 Agustus 2017. Dalam aksi ini Walhi mendesak pemerintah menegakkan hukum dan menindak dengan tegas kepada korporasi dengan sengaja melakukan pembakaran hutan. TEMPO/Imam Sukamto
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia melakukan aksi unjuk rasa terkait pembakaran hutan di Taman Aspirasi Monas, Istana Merdeka, Jakarta, 8 Agustus 2017. Dalam aksi ini Walhi mendesak pemerintah menegakkan hukum dan menindak dengan tegas kepada korporasi dengan sengaja melakukan pembakaran hutan. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menagih janji Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kebijakan korektif untuk menghentikan dampak buruk praktik tanaman industri. Janji diingatkan lewat aksi unjuk rasa enam penggiat di depan gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Jumat, 4 September 2020. 

Walhi mengingatkan sekaligus menagih janji Menteri Siti Nurbaya untuk melakukan kebijakan korektif sektor kehutanan dengan cara mendorong evaluasi investasi kebun kayu, hutan tamanan industri (HTI). Janji diberikan di antaranya saat pemaparan dalam diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta 3 April 2018. Selain di forum Committee on Forestry (COFO-24) 2018 di Italia.

"Kebijakan tersebut juga tertuang dalam turunan Nawacita yang menjadikan perhutanan sosial masuk dalam kegiatan prioritas dan menjadi bagian dari proyek strategis nasional pada 2018," kata Manajer Kajian Kebijakan Walhi Nasional, Even Sembiring, Jumat 4 September 2020.

Dalam pernyataan tertulisnya, Walhi menilai pencabutan izin HTI yang berada di ekosistem gambut dan melakukan praktik buruk pengelolaan hutan akan berdampak meminimalkan risiko kebakaran hutan sekaligus mendorong percepatan pemulihan kondisi ekosistem. "Kebijakan korektif tersebut juga akan membantu pemerintah untuk mengakselerasi percepatan perlidungan wilayah kelola rakyat,” ujar Even dalam pernyataan tersebut. 

Walhi meminta Kementerian LHK meninjau ulang seluruh perizinan hutan tanaman industri. Tinjau ulang berdasarkan kriteria lokasi areal kerja di ekosistem gambut, konflik tenurial, kejadian kebakaran hutan dan lahan, dan kepatuhan terhadap kewajiban izin dan daya dukung serta tampung lingkungan hidup.

Selain itu mengaudit kepatuhan terhadap seluruh perizinan hutan tanaman industri dan menjatuhkan sanksi tegas hingga pencabutan izin terhadap perusahaan-perusahaan yang merusak lingkungan hidup. Terakhir, memulihkan hak tenurial masyarakat adat dan lokal yang dirampas paksa melalui kebijakan perizinan yang tidak partisipatif dan abai pada aspek hak asasi manusia.

Menurut Walhi, sejak periode semester II 2019 hingga semester II 2020, terdapat beberapa konflik agrarian yang terjadi antara korporasi pemasok bahan baku pulp dan kertas dengan masyarakat di sekitar hutan. Konflik agraria tersebut terjadi di beberapa provinsi, yaitu Riau, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walhi juga mencatat ada tiga persoalan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh praktik hutan tanaman industri di Indonesia. Pertama, berdasarkan data dari kementerian LHK, hutan tanaman industri merupakan salah satu penyumbang deforestasi terbesar selama periode 2014 sampai 2019.

Baca juga:
Heboh Gunung Gede dan Salak Terlihat dari Jakarta, Ini Kata Walhi

Kedua, hutan tanaman industri turut berkontribusi besar terhadap polusi udara akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dalam kurun sepuluh tahun ke belakang. Ketiga, hutan tanaman industri turut mengancam hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang.

Alih fungsi kawasan hutan dan kebakaran hutan sendiri telah mengakibatkan turunnya daya dukung dan daya tamping lingkungan. Selain itu, habitat beberapa biodiversitas seperti gajah, Harimau Sumatera, dan beberapa jenis kayu alam juga terancam hilang.

MUHAMMAD AMINULLAH | ZW

KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Jumat 4 September 2020, pukul 21.54 WIB, untuk menambahkan keterangan dari Walhi tentang latar belakang janji yang pernah diberikan Menteri KLH Siti Nurbaya. Terima kasih.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


KKP Ajak Aktivis Jadi Tim Kajian Pengembangan Pasir Laut, Walhi: Cara Pemerintah Mengaburkan Substansi Permasalahan

23 jam lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock
KKP Ajak Aktivis Jadi Tim Kajian Pengembangan Pasir Laut, Walhi: Cara Pemerintah Mengaburkan Substansi Permasalahan

KKP akan membentuk tim kajian untuk mendukung perizinan eksploitasi dan ekspor pasir laut.


Menteri KKP Janji Ajak Greenpeace, Walhi, serta Akademisi Menganalisis Setiap Izin Ekspor Pasir Laut

1 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut didorong oleh tingginya permintaan reklamasi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan
Menteri KKP Janji Ajak Greenpeace, Walhi, serta Akademisi Menganalisis Setiap Izin Ekspor Pasir Laut

KKP menyatakan akan membentuk tim kajian untuk menganalisis perizinan ekspor pasir laut.


Terkini: Walhi Tanggapi Pernyataan Luhut Ekspor Pasir Laut Tak Rusak Lingkungan, Estimasi Gaji ke-13 yang Diterima Prabowo dan Ganjar

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan saat dimintai keterangan setelah menghadiri acara DBS Asian Insights Forum di Ballroom The St. Regis Jakarta, Jakarta Selatan pada Rabu, 15 Maret 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Terkini: Walhi Tanggapi Pernyataan Luhut Ekspor Pasir Laut Tak Rusak Lingkungan, Estimasi Gaji ke-13 yang Diterima Prabowo dan Ganjar

Walhi buka suara atas pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut ekspor pasir laut tak merusak lingkungan.


Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

1 hari lalu

Sekelompok bulung pelikan berkumpul di pasir timbul Ngurtavur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Selasa, 25 Oktober 2022. Ngurtavur adalah pasir timbul yang muncul setiap terjadi air laut surut jauh atau warga setempat menyebutnya meti, sehingga berbentuk seperti pulau kecil yang dijadikan persinggahan burung pelikan dari Australia dan juga objek wisata terkenal di Maluku Tenggara. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.


28 Eksekutif Daerah Walhi se-Indonesia Minta Jokowi Cabut Aturan Ekspor Pasir Laut

1 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Pixabay
28 Eksekutif Daerah Walhi se-Indonesia Minta Jokowi Cabut Aturan Ekspor Pasir Laut

PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut diketahui mengizinkan ekspor pasir laut yang telah dilarang selama 20 tahun.


Pro - Kontra Ekspor Pasir Laut, Walhi: Jokowi Langgar Komitmennya, Apa Kata Luhut?

2 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Pixabay
Pro - Kontra Ekspor Pasir Laut, Walhi: Jokowi Langgar Komitmennya, Apa Kata Luhut?

Keputusan Presiden Jokowi untuk membuka kembali ekspor pasir laut setelah 20 tahun tidak lepas dari pro dan kontra di masyarakat


Langkah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut Banjir Kritik, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan dan Perikanan

2 hari lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Langkah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut Banjir Kritik, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menanggapi sejumlah kritik atas keputusan Presiden Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut.


Terpopuler: Alasan Luhut Menyukai Investor Cina, Untung atau Buntung Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bertemu dengan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) H.E. Zheng Shanjie, Selasa, 4 April 2023 (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)
Terpopuler: Alasan Luhut Menyukai Investor Cina, Untung atau Buntung Ekspor Pasir Laut

Terpopuler: Alasan Menteri Luhut menyukai investor Cina, polemik pembukaan kembali ekspor pasir laut.


Respons Susi Pudjiastuti dan Walhi Setelah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, 20 Tahun Tak Diberlakukan

2 hari lalu

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Respons Susi Pudjiastuti dan Walhi Setelah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, 20 Tahun Tak Diberlakukan

Jokowi kembali berlakukan ekspor pasir laut setelah 20 tahun tak diberlakukan. Begini respons Susi Pudjiastuti dan Walhi.


Ragam Pernyataan Walhi soal Izin Ekspor Pasir Laut, Memperparah Ancaman Keselamatan Lingkungan

3 hari lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Ragam Pernyataan Walhi soal Izin Ekspor Pasir Laut, Memperparah Ancaman Keselamatan Lingkungan

Walhi ikut buka suara soal Jokowi yang membuka kembali ekspor pasir laut. Walhi menyebut kebijakan ini dapat buat pulau kecil tenggelam.