TEMPO.CO, Jakarta - Diare dan muntah bisa menjadi tanda penting anak-anak yang terinfeksi Covid-19. Sejumlah peneliti di Inggris Raya menyerukan kepada Layanan Kesehatan Nasional (NHS) untuk memperbarui daftar gejala penyakit itu pada anak yang sejak Mei lalu tak berubah dari demam tinggi, batuk terus menerus, dan hilang atau berubahnya kemampuan mencecap rasa atau penciuman.
Studi kasus pada orang dewasa telah mendapati beragam gejala yang di antaranya adalah juga terkait masalah saluran pencernaan. Itu pula yang diklaim telah dikonfirmasi oleh tim peneliti di Queen’s University Belfast bahwa lambung yang bermasalah menjadi penanda penting kehadiran Covid-19 pada anak-anak.
"Pada kelompok anak-anak yang kami teliti, diare dan muntah lebih mudah dideteksi daripada, katakanlah, batuk atau hilangnya kemampuan mencecap rasa dan penciuman," kata Tom Waterfield, ketua tim penelitinya, Jumat 4 September 2020.
Jadi, dia menambahkan, "Jika Anda ingin memastikan diagnosa infeksi virus corona Covid-19 pada anak-anak, perlu melihat ke gejala diare dan muntah, bukan hanya gejala di saluran pernapasan atas."
Waterfield mengatakan bila hanya dengan tiga gejala: demam tinggi, batuk terus menerus, hilang perasa dan penciuman, sebanyak 76 persen kasus infeksi pada anak-anak yang asimptomatik mampu dideteksi. Tapi dengan menambahkan gejala pada gastrointestinal itu, kemampuan identifikasi kasus infeksi Covid-19 pada anak OTG bisa sampai 97 persen.
Baca juga:
Studi: Anak-anak Penderita Covid-19 Bisa Tularkan Virus Berminggu-minggu
Studi dilakukan Waterfield dan timnya antara 6 April dan 3 Juli lalu terhadap lebih dari 990 anak dari para petugas medis di Inggris. Anak-anak itu berusia 2-15 tahun dan tak satupun yang pernah dibawa ke rumah sakit karena keluhan Covid-19.