TEMPO.CO, Jakarta - IPB University meluncurkan kurikulum dan mata kuliah baru yakni Pertanian Inovatif dalam upaya universitas itu memajukan pertanian di tanah air. "Mata kuliah baru pengembangan dari mata kuliah pengantar ilmu pertanian," kata Koordinator Mata Kuliah Pertanian Inovatif, Hadi Susilo Arifin.
Melalui keterangan tertulis, Rabu 9 September 2020, Hadi menerangkan, mata kuliah baru tersebut bersifat wajib untuk seluruh mahasiswa di tahun pertama kuliah. Tujuannya, mahasiswa akan memiliki pandangan pertanian dalam arti luas. "Memahami pertanian sebagai ilmu transdisiplin dan mempunyai kemauan di bidang pertanian dalam arti luas," kata Hadi lagi.
Menurutnya, materi mata kuliah Pertanian Inovatif disempurnakan dengan isu-isu pertanian terkini di tingkat lokal, regional, dan global. Dengan mata kuliah itu pula mahasiswa akan dilatih untuk memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya melalui kerja sama tim.
Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan potensi sumber daya alam yang besar harus bisa dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat. Potensi tersebut selaras dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia. "IPB University merupakan perguruan tinggi yang mencetak banyak sekali inovasi dengan total 501 inovasi selama tahun 2008 hingga 2019," kata dia.
Adapun sektor pertanian disebutnya mempunyai peran penting dalam menyelamatkan ekonomi negara. Sektor tersebut menyediakan lapangan kerja dan bisa menanggulangi kemiskinan di masyarakat.
Baca juga:
Startup Smart Farming Indonesia Dapat Penghargaan dari Jerman
"Saat ini sudah muncul petani-petani milenial yang sukses dengan membawa berbagai inovasi dalam kegiatan pertanian," kata dia sambil menambahkan, "Hal ini merupakan salah satu yang seharusnya bisa dicapai oleh mahasiswa IPB University di masa mendatang."