Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Relawan Sakit di Uji Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ini Kata WHO

image-gnews
Sebuah jarum suntik berisikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan diuji coba pada manusia di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh para peneliti Universitas Oxford. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Sebuah jarum suntik berisikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan diuji coba pada manusia di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh para peneliti Universitas Oxford. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan menerangkan, penghentian sementara uji klinis vaksin Covid-19 oleh AstraZeneca tidak boleh membuat para peneliti patah semangat. Menurutnya, ini menjadi seruan untuk menyadari bahwa ada pasang surut dalam pengembangan klinis proses pembuatan vaksin.

"Ini adalah seruan bahwa kita harus siap. Kita tidak perlu putus asa. Hal ini biasa terjadi," ujar Swaminathan, seperti dikutip Reuters, Kamis 10 September 2020.

Mike Ryan, Kepala Kedaruratan WHO, menyampaikan senada dengan Soumya. Dia mengatakan bahwa pengembangan vaksin adalah perlombaan melawan virus dan perlombaan untuk menyelamatkan nyawa. "Ini bukan perlombaan antar perusahaan, dan bukan perlombaan antar negara," kata Ryan.

Saat ini, keduanya menambahkan, pemerintahan di dunia sangat membutuhkan kehadiran vaksin untuk membantu mengakhiri pandemi Covid-19, yang telah menyebabkan lebih dari 900 ribu kematian dan kekacauan ekonomi global. Adapun vaksin yang sedang dikembangkan AstraZeneca bersama University of Oxford telah ditandai WHO di antara yang paling menjanjikan.

AstraZeneca mengumumkan penangguhan uji coba tahap akhir tersebut untuk penyelidikan terhadap satu relawannya yang sakit dengan gejala neurologis. "Dalam uji coba besar, penyakit akan terjadi secara kebetulan, tapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan cermat," ujar CEO AstraZeneca Pascal Soriot seperti dikutip Financial Times, Rabu 9 September 2020.

Dia menegaskan, penyetopan sementara itu membuat AstraZeneca dan University of Oxford telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu yang pertama dalam memberikan hasil dari uji coba vaksin. Informasi yang kemudian berembus, uji coba sudah akan dilanjutkan kembali pekan depan, dengan mempercepat peninjauan terhadap dugaan reaksi yang serius dari seorang peserta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru sehari sebelumnya, AstraZeneca terlibat di antara sembilan pengembang vaksin Covid-19 di Amerika dan Eropa berjanji menegakkan standar ilmiah imunisasi eksperimental dalam perlombaan mengatasi pandemi. Perusahaan tersebut mengeluarkan apa yang disebut 'janji bersejarah' setelah muncul kekhawatiran bahwa standar keselamatan dan kemanjuran tergelincir karena prosesnya yang terburu-buru.

Baca juga:
Tim Riset Unpad Akui Satu Peserta Uji Vaksin Cina Positif Covid-19

Kesembilan perusahaan itu mengatakan akan mengikuti panduan yang ditetapkan otoritas kesehatan seperti FDA di Amerika Serikat. Di antara rintangan lain, persetujuan harus didasarkan pada uji klinis yang besar dan beragam dengan kelompok pembanding yang tidak menerima vaksin Covid-19.

REUTERS | FINANCIAL TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

2 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

11 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

14 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

15 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

16 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

16 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

Top 3 dunia, Israel ketar-ketir setelah Amerika Serikat mengancam akan mengubah kebijakannya jika bantuan tak diizinkan masuk ke utara Gaza


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

16 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

16 hari lalu

Para pelayat menunaikan salat jenazah di samping jasad warga Palestina pekerja World Central Kitchen (WCK, Issam Abu Taha, yang tewas dalam serangan udara Israel bersama dengan pekerja lainnya termasuk orang asing, di selatan Jalur Gaza 2 April 2024. REUTERS/Ahmed Zakot
Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

Australia akan menunjuk penasihat khusus untuk bekerja sama dengan Israel dalam investigasi insiden di Gaza yang menewaskan tujuh relawan kemanusiaan.


Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

17 hari lalu

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS
Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

Antonio Guterres menyerukan investigasi independen terhadap dibunuhnya ratusan pekerja kemanusiaan di Gaza.


Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

17 hari lalu

Para pelayat menunaikan salat jenazah di samping jasad warga Palestina pekerja World Central Kitchen (WCK, Issam Abu Taha, yang tewas dalam serangan udara Israel bersama dengan pekerja lainnya termasuk orang asing, di selatan Jalur Gaza 2 April 2024. REUTERS/Ahmed Zakot
Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Polandia menuntut permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan terhadap tewasnya relawan World Central Kitchen dalam serangan Israel di Gaza.