TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump, dalam sebuah wawancara eksklusif, telah dengan sengaja meminimalkan keseriusan ancaman virus corona baru kepada publik meski mengaku memahami bahaya sebenarnya. Media massa di Amerika Serikat ramai memberitakan isi wawancara yang dituang dalam bentuk buku berjudul Rage dan rencananya akan terbit Selasa pekan depan itu.
"Saya selalu ingin mengecilkannya," kata Trump dalam wawancara pada 19 Maret lalu itu menurut CNN yang memperoleh rekaman suara wawancara itu, dan The Washington Post, edisi Rabu 9 September 2020. Trump juga mengatakan, "Saya masih suka mengecilkannya sampai sekarang karena saya tidak ingin menciptakan kepanikan."
Trump bahkan telah mengakui kepada pewawancaranya itu sebulan sebelumnya bahwa Covid-19 benar-benar 'sesuatu yang mematikan'. Saat itu, lewat sambungan telepon, dia mengatakan, "Anda hanya bernapas dan virus itu menular."
Pengakuan-pengakuan itu bertolak belakang dengan penekanan-penekanan yang dibuat Trump kepada publik. Dia di antaranya mengatakan kalau virus akan 'baik-baik saja' dan 'jauh di bawah kendali'.
"Saya kira ketika kita sampai di April, saat cuaca lebih hangat, itu memiliki efek negatif kepada jenis virus itu. Jadi mari kita lihat apa yang akan terjadi tapi saya kira kira akan baik-baik saja," bunyi contoh ucapan Trump kepada publik Amerika.
Tentang isi buku tersebut, Trump tidak menyangkal disebut berusaha di depan publik untuk tak menganggap serius virus tapi itu sebagai bagian upayanya untuk tak menciptakan panik. Alasannya adalah kepentingan yang lebih besar untuk Amerika Serikat.