"Faktanya adalah saya adalah pemberi semangat untuk negara ini. Saya mencintai negara kita. Dan saya tidak ingin orang-orang menjadi takut," katanya.
Menurutnya, dirinya berpotensi membawa Amerika Serikat ke kepanikan dan menyebabkannya kacau. "Kami ingin menunjukkan rasa percaya diri. Kami ingin tunjukkan kekuatan sebagai sebuah bangsa. Dan itu yang sudah saya lakukan."
Trump malah menganggap buku Rage itu sebagai bagian dari alat serang terhadap dirinya secara politik. Namun ia mengaku sangat terbuka baik kepada si pewawancaranya itu maupun pihak lain. "Anda tidak bisa menunjukkan kepanikan atau Anda akan memiliki masalah yang jauh lebih besar," katanya.
Dalam jumpa pers di Gedung Putih, Kamis, Trump kembali menegaskan kalau dirinya tidak membohongi bangsa Amerika. "Tentu saja saya tidak ingin berseru-seru, 'kematian, kematian'," katanya dengan nada tinggi.
Eks wakil presiden dan kini penantang Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat, November mendatang, Joe Biden, menuding Trump telah berbohong kepada bangsa Amerika. Trump disebutnya sadar dan sengaja mengecilkan ancaman virus corona Covid-19.
Baca juga:
Obat Tradisional Suku Dayak Ini Masuk Riset Obat Covid-19
Hasilnya, lebih dari enam juta kasus infeksi di negara itu dan 190 ribu di antaranya berakhir dengan kematian sejak wabahnya merebak di awal tahun ini. "Dan komentar-komentar yang dikeluarkannya lebih dari kejam dan menunjukkan pengabaian atas kewajiban yang sangat memalukan," kata Biden.
ABC NEWS | BBC | VOA