TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan uji pra klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan lembaga itu baru akan dimulai pertengahan tahun depan. Menggunakan isolat virus, SARS-CoV-2, asli dari sampel Indonesia, rencananya, vaksin itu dikembangkan untuk bisa diberikan dengan metode semprot lewat hidung (spray).
Pemberian vaksin semprot dinilai lebih baik karena langsung menyasar jaringan mukosa yakni hidung atau mulut. "Karena virus SARS-CoV-2 pertama kali masuk melalui hidung atau mulut untuk menginfeksi tubuh," kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, salah satu peneliti dalam pengembangan vaksin itu, Jumat 11 September 2020.
LIPI merupakan satu dari lima lembaga yang sedang mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk Covid-19. Sebanyak empat lembaga lain adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Wien menuturkan uji pra klinis vaksin yang dikembangkan LIPI dilakukan terhadap hewan mencit untuk evaluasi pembentukan antibodi maupun respon sel T. Uji pra klinis itu akan dilakukan di laboratorium uji hewan biosafety level 3 (BSL-3) LIPI di Cibinong, Jawa Barat.
Lebih cepat daripada LIPI, uji pra klinis calon vaksin Merah Putih oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ditargetkan sudah selesai pada Desember. Saat ini, tim riset di laboratorium Eijkman sedang menunggu sel mamalia dan ragi untuk mengekspresikan protein rekombinan yang sudah didesain.
Diharapkan, bibit vaksin sudah akan diperoleh pada Januari 2021. Bibit vaksin itu kemudian akan diserahkan kepada PT Bio Farma untuk diformulasikan lebih lanjut untuk siap disuntikkan atau diujikan ke manusia pada Februari-Maret 2021.
Baca juga:
Cina Kembangkan Vaksin Covid-19 Semprot Lewat Hidung, Mulai Diuji Klinis
"Masih on the track, kalau kita perhatikan di timeline sampai dengan September ini memang masih sesuai dengan apa yang kita rencanakan," kata Amin Soebandrio, Kepala Eijkman.