TEMPO.CO, Jakarta - Beijing menentang penjualan paksa pengoperasi TikTok di Amerika Serikat oleh pemiliknya di Cina, ByteDance. Menurut tiga orang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Negeri Tirai Bambu itu lebih suka melihat aplikasi video pendek itu ditutup di Amerika dibandingkan menjualnya.
Reuters, Minggu, 13 Septembet 2020 melaporkan, para pejabat Cina yakin penjualan paksa akan membuat ByteDance dan Cina tampak lemah dalam menghadapi tekanan dari Washington, kata sumber tersebut. Dua sumber di antaranya bahkan menerangkan Cina bersedia merevisi daftar ekspor teknologi untuk menunda kesepakatan apa pun yang dicapai oleh ByteDance, jika perlu.
ByteDance telah melakukan pembicaraan untuk menjual bisnis TikTok di Amerika kepada pembeli potensial termasuk Microsoft dan Oracle sejak Presiden Amerika Donald Trump mengancam bulan lalu untuk melarang layanannya jika tidak dijual. Trump juga telah memberi ByteDance tenggat waktu pertengahan September untuk menyelesaikan kesepakatan.
Trump mengeluarkan dua perintah eksekutif yang mengharuskan ByteDance untuk menjual aset aplikasi populer di kalangan remaja itu atau menghadapi larangan di negara itu. Pejabat Amerika telah mengkritik keamanan dan privasi aplikasi itu, dan menunjukkan bahwa data pengguna mungkin dibagikan dengan pemerintah Beijing.
Namun, TikTok mengkonfirmasi dan memiliki komitmen tidak akan memenuhi permintaan apa pun untuk membagikan data pengguna dengan otoritas Cina.
Kantor Informasi Dewan Negara Cina, kementerian luar negeri dan perdagangannya tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim Reuters. Namun, ditanya pada Jumat, 11 September 2020 tentang Trump dan TikTok, juru bicara kementerian luar negeri Cina Zhao Lijian dalam konferensi pers mengatakan, Amerika menyalahgunakan konsep keamanan nasional, dan mendesaknya untuk berhenti menindas perusahaan asing.
Sementara ByteDance memberikan penjelasan yang berbeda dengan tiga sumber yang menyebutkan Cina lebih suka menutup TikTok di Amerika. Perusahaan itu memberikan konfirmasi kepada Reuters bahwa pemerintah Cina tidak pernah menyarankan kepadanya untuk menutup TikTok di Amerika atau di pasar lain mana pun.
Saat ini calon pembeli TikTok sedang mendiskusikan empat cara untuk menyusun akuisisi dari ByteDance. Dalam hal ini, ByteDance masih bisa mendorong penjualan aset TikTok Amerika tanpa persetujuan dari kementerian perdagangan Cina dengan menjualnya tanpa algoritme utama.
Beijing menyatakan dengan tegas menentang perintah eksekutif Trump dan pada 28 Agustus bergerak untuk memberikan suara dalam prosesnya, merevisi daftar teknologi yang memerlukan persetujuan pemerintah Cina sebelum diekspor. Para ahli mengatakan algoritma rekomendasi TikTok akan termasuk dalam daftar ini.
Regulator Cina mengatakan pekan lalu aturan itu tidak ditargetkan pada perusahaan tertentu, tapi mereka menegaskan kembali hak mereka untuk menegakkannya. Hal ini membuat ByteDance dan pendirinya Zhang Yiming telah terperangkap dalam bentrokan antara dua kekuatan utama dunia.
REUTERS | TECH CRUNCH