TEMPO.CO, Qingdao - Cina pada Selasa, 15 September 2020, berhasil mengirim sembilan satelit ke orbit yang telah ditentukan dari Laut Kuning.
Sembilan satelit tersebut, yang tergabung dalam kelompok satelit Jilin-1 Gaofen 03-1, lepas landas menggunakan roket pengangkut Long March-11, roket peluncuran laut pertama Cina, pada pukul 09.23 Waktu Beijing.
Satelit-satelit itu dikembangkan oleh Chang Guang Satellite Technology Co., Ltd. Tiga satelit akan digunakan untuk pencitraan video, yang salah satunya adalah untuk platform berbagi video populer di Cina, Bilibili, dan satu satelit lainnya untuk lembaga penyiaran milik pemerintah, CCTV.
Sementara itu, enam satelit lainnya merupakan satelit pencitraan push-broom (teknologi pengambilan citra dengan sensor spektroskopi).
Satelit Bilibili memiliki kelebihan dalam biaya pengembangan yang murah, konsumsi daya yang rendah, ringan, dan beresolusi tinggi. Satelit ini dirancang untuk menangkap gambar dan video untuk ilmu pengetahuan populer.
Satelit tersebut dapat mengabadikan gambar dan video berwarna dengan resolusi yang lebih tinggi dari 0,98 meter. Data itu akan digunakan untuk membuat video populer, meliputi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, humaniora, sejarah dan pendidikan, dan akan dirilis di platform Bilibili.
Kesembilan satelit tersebut akan memberikan data penginderaan jarak jauh untuk survei sumber daya tanah Cina, perencanaan perkotaan dan layanan pemantauan bencana.
Misi peluncuran itu dilakukan oleh Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan.
Dikembangkan oleh Cina Aerospace Science and Technology Corporation, Long March-11 merupakan satu-satunya roket di antara seri roket Long March buatan Cina yang menggunakan propelan padat.
Long March-11 banyak digunakan untuk mengangkut satelit-satelit kecil dan bisa membawa beberapa satelit sekaligus ke orbit dalam waktu bersamaan.
Peluncuran pada Selasa tersebut merupakan peluncuran ke-346 dari seri roket Long March.
ANTARA | XINHUA