Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Covid-19, Ilmuwan Dunia Teliti Cara Baru Obati Kanker

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Dalhousie University, Kanada, Shashi Gujar, mempelajari kemungkinan respons imun atau kekebalan tubuh terhadap SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, untuk bisa melawan kanker. Seperti diketahui, sistem kekebalan tubuh mendeteksi virus dan bakteri asing sebagai ancaman, tapi tidak terhadap kanker.

Gujar dari Departemen Patologi dan koleganya di Amerika Serikat, Denmark, Prancis, Jerman, dan India, mengeksplorasi apakah virus corona dapat berperan sebagai generasi penerus imunoterapi kanker. Saat ini penelitiannya sudah diterbitkan di jurnal OncoImmunology.

"Kami menemukan cara mengelabui sel T spesifik virus corona untuk berpikir bahwa kanker Anda terinfeksi oleh virus," kata Gujar, seperti dilaporkan Fox News, Kamis, 17 September 2020. 

Studi tersebut menjelaskan bahwa ketika seseorang tertular SARS-CoV-2, sistem kekebalan mengenali virus dan 'sel T' mengaktifkan serta bertindak dengan cara tertentu untuk hanya membunuh sel yang menyimpan virus tersebut. Vaksin yang saat ini sedang diuji di seluruh dunia juga disebut bekerja dengan memicu sel T spesifik virus corona ini.

Adapun sebelumnya para ahli telah menjelaskan fungsi sel T yang memiliki sel memori yang disimpan di dalam tubuh setelah seseorang melawan infeksi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sistem kekebalan mengingat apa yang dipelajarinya tentang bagaimana melindungi tubuh dari penyakit tertentu.

"Sel memori akan bertindak sebagai alarm dan membantu sistem kekebalan mengidentifikasi dan memproduksi antibodi untuk menyerang virus asing atau lainnya seperti kuman jika memasuki tubuh lagi," tulis CDC dalam laman resminya.

Gujar dan koleganya menuliskan bahwa sel T dapat mencari SARS-CoV-2 di dalam tubuh, dan menghancurkan sel tempat virus itu bereplikasi, sehingga membantu tubuh pulih dari infeksi. Mereka lalu mencoba membuat sel T menyerang tumor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Caranya, membuat sel kanker mengekspresikan penanda yang sama dengan sel penyimpan virus corona. Dengan demikian mereka menjadi target sel-T seperti saat menggebu menyerang sel yang diinfeksi virus corona. "Begitu kami tahu itu berhasil, imunoterapi ini sebenarnya akan menjadi proses yang langsung dan mungkin sesuatu yang kami akan dapat mulai gunakan pada pasien lebih cepat," tulis para peneliti.

Teknik ini juga dituliskan menjadi strategi yang sangat baru dan praktis untuk memanfaatkan sel T spesifik virus melawan berbagai jenis kanker, dan itu yang menurut peneliti sangat menarik. "Sel-sel spesifik virus corona berpotensi ditemukan pada jutaan orang di seluruh dunia karena infeksi atau vaksin, membuat jenis imunoterapi kanker ini berguna untuk populasi di seluruh dunia."

Baca juga:
3 Bukti Studi Covid-19 Li-Meng Yan, Platform Media Sosial Beda Sikap

Penelitian berikutnya dari Gujar dkk adalah menguji tag khusus virus corona yang ditemukan pada populasi berbeda. Mereka kemudian berencana membuat formula mewakili campuran dari tag-tag yang ada untuk bisa mengobati kanker di klinik di seluruh dunia.

FOX NEWS | ONCOIMMUNOLOGY | CDC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

23 jam lalu

Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

Masyarakat disarankan untuk menghindari pewarna makanan untuk mencegah risiko kesehatan seperti reaksi alergi atau bahkan kanker.


5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

Di tengah cuaca ekstrem, penting bagi umat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kekebalan tubuh selama puasa Ramadan.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

4 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

5 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

Olivia Munn mengungkapkan kepada publik perjuangannya mengalami kanker payudara pada tahun 2023


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

5 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

5 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

6 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?