TEMPO.CO, Jakarta - Rekor kasus harian Covid-19 terjadi di banyak belahan dunia pada pekan kemarin. Indonesia termasuk satu di antaranya yang pada Sabtu lalu melaporkan jumlah kasus baru infeksi virus corona sebanyak 4.168 orang. Ternyata ini serupa dengan yang terjadi di seantero Eropa.
Inggris, misalnya, pada Sabtu juga melaporkan rekor dengan jumlah 4.422 kasus baru, yang merupakan angka tertinggi sejak awal Mei lalu. Perdana Menteri Boris Johnson telah mengatakan sehari sebelumnya, sebelum rekor kasus harian diperbarui pada Sabtu, bahwa Inggris tak bisa menghindari gelombang kedua Covid-19.
"Saya tidak ingin lockdown lagi secara nasional. Satu-satunya cara kalau tidak menginginkan itu adalah jika semua orang mematuhi protokol yang dibuat," katanya.
Pemerintah Inggris mengumumkan pada hari ini, Minggu 20 September 2020, bahwa setiap orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19, atau terlacak sebagai kontak dekat dari orang yang positif, harus menjalani isolasi mandiri. Kalau tidak, akan didenda mulai dari £1000 (Rp 19 juta) sampai £10000 (Rp 190 juta) untuk pelanggaran yang berulang.
Bagi mereka yang miskin akan didukung biaya £500 (Rp 9,5 juta) untuk menjalani isolasi mandiri tersebut. Aturan itu melengkapi aturan pembatasan terhadap acara-acara atau kerumunan yang diterapkan lagi di seluruh Inggris sejak pekan kemarin.
Prancis juga mencatat dan melaporkan 13.498 kasus baru pada Sabtu, kasus harian tertinggi sejak April. Peningkatan tersebut bahkan menyebabkan sejumlah rumah sakit di satu kota besarnya tutup setelah kehabisan seluruh Ruang ICU penuh.
Sehari sebelumnya, Spanyol telah lebih dulu melaporkan rekor 14.389 kasus positif Covid-19. Republik Cek juga melaporkan rekor 3.130 kasus infeksi harian pada Jumat, bersamaan dengan pemberlakuan kewajiban memakai masker kembali di sekolah-sekolah.