TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim meminta baik peserta didik maupun tenaga kependidikan yang belum menerima bantuan kuota internet untuk tidak resah. Dia menerangkan, penyaluran dilakukan secara bertahap dan memungkinkan untuk mereka yang salah input nomor ponsel untuk melakukan koreksi.
Menurut Nadiem, setiap bulannya, mulai dari bulan ini hingga tiga bulan ke depan akan ada dua tahap penyaluran bantuan untuk mendukung pendidikan jarak jauh karena pandemi Covid-19. Bulan ini, tahap pertama penyaluran sudah dimulai 22 September hingga 24 September nanti. Untuk tahap dua bulan ini akan dilakukan 28-30 September.
"Kuota internet tersebut berlaku selama 30 hari setelah paket tersebut diterima," ujar Nadiem dalam peresmian kebijakan bantuan kuota data internet 2020 di Jakarta, Jumat 25 September 2020.
Selanjutnya, bantuan kuota data internet untuk bulan kedua yakni tahap I pada 22-24 Oktober lalu dilanjutkan tahap II pada 28-30 Oktober. Sedangkan bantuan kuota data internet untuk bulan ketiga dan keempat dikirim bersamaan tahap I pada 22-24 November dan tahap II pada 28-30 November.
Itu sebabnya, Nadiem mengatakan untuk peserta maupun pendidik yang belum menerima kuota tak perlu khawatir. Kalaupun ada yang termasuk tahap pertama namun belum menerima bantuan yang dimaksud, dia meminta yang bersangkutan berkoordinasi dengan kepala sekolah atau kepada operator untuk segera memastikan nomor ponselnya benar.
Menurut Nadiem, kebanyakan kalau belum menerima itu artinya inputnya mungkin salah atau nomornya bukan nomor yang aktif. "Jadinya mohon itu ditekankan biar masyarakat ketahui kalau ada itu belum menerima segera laporkan kepala sekolah dan operator sekolah. Sebagai penanggung jawab utama akurasi nomor tersebut," katanya.
Jika pada tahap satu ada nomor yang mungkin tidak aktif atau salah input maka bisa dikoreksi untuk tahap kedua pada bulan yang sama. "Jadi yang belum menerima jangan khawatir karena masih selalu ada waktu untuk koreksi dua tahap di setiap bulan," kata eks bos startup Gojek itu menambahkan.
Peserta didik jenjang PAUD mendapatkan bantuan kuota internet 20 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB. Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 35 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30 GB.
Baca juga:
Kecilan App, Aplikasi Penghemat Kuota Internet Pertama di Dunia
Bantuan paket kuota internet untuk pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB per bulan dengan rincian 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar. Paket kuota internet untuk mahasiswa dan dosen mendapatkan 50 GB per bulan dengan rincian 5 GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar.