TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan India melaporkan 82.170 kasus baru infeksi virus corona Covid-19 pada Senin 28 September 2020. Penambahan yang didapat dari akumulasi selama 24 jam sebelumnya itu membuat total 6.074.703 kasus Covid-19 di India. Penambahan angka kematiannya sebanyak 1.039 orang, menjadikan total 95.542 per periode yang sama.
Penambahan kasus baru Covid-19 di India terukur menjadi yang tercepat di dunia saat ini. Negara paling padat kedua ini diperkirakan akan segera menggantikan posisi Amerika Serikat sebagai negara terdampak Covid-19 terburuk. AS saat ini sudah melaporkan 7,1 juta kasus infeksi virus yang sama sejak awal tahun ini.
Dalam sepekan belakangan, hampir satu dari tiga kasus infeksi positif yang dilaporkan di dunia datang dari India. Pun dengan satu dalam setiap lima kematian global. Kebanyakan angka kematian Covid-19 di India itu masih di dominasi di kota-kota besar, tapi angka infeksinya juga merangkak naik di kota-kota yang lebih kecil.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan India juga melaporkan jumlah tertinggi pasien sembuh di dunia. Per Senin, ada lebih dari lima juta orang di negara itu yang sembuh dari Covid-19. Tingkat kesembuhannya setara 82,5 persen.
Namun, tetap, para pakar kesehatan setempat memperingatkan potensi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, menular lebih luas. Terutama menjelang musim festival religi yang akan ditandai dengan besarnya jumlah peziarah di candi dan ramainya distrik belanja.
Risiko potensial lainnya datang dari agenda pemilihan umum di negara bagian Bihar pada bulan depan. Dalam agenda selama tiga itu akan ada sekitar 72 juta pemilih yang akan memberikan suaranya.
Buruh migran berjalan di sepanjang jalan raya dengan keluarga mereka ketika mereka kembali ke desa mereka, saat lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona (COVID-19), di Ghaziabad, di pinggiran New Delhi, Jumat, 27 Maret 2020. REUTERS/Adnan Abidi
Di luar itu semua, kebanyakan negara bagian di India juga telah membuka penuh aktivitas perekonomiannya setelah penerapan lockdown akhir Maret lalu. Saat itu, lockdown memaksa sebanyak 1,4 miliar warga India harus tinggal dalam rumah, perkantoran ditutup, dan jutaan pekerja informal eksodus karena kehilangan pekerjaan di kota.
Baca juga:
Pasukan Paramiliter India di Perbatasan Diserang Covid-19
Aktivitas yang kembali normal saat ini ditandai pula dengan rendahnya disiplin menjalani protokol kesehatan seperti tak mengenakan masker. "Kita masih jauh dari herd immunity yang artinya mengharuskan kita untuk terus mengikuti perilaku sesuai protokol Covid-19," kata Menteri Kesehatan Harsh Vardhan memperingatkan via akun media sosial Twitter.
PRI | JHU