TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang suara dentuman yang berasal dari langit mengejutkan warga Paris, Prancis, pada Rabu, 30 September 2020. Saking kerasnya, dentuman yang menyerupai ledakan tersebut sampai menghentikan turnamen tenis Grand Slam Prancis Terbuka dan membuat kaca-kaca gedung bergetar.
Berita terpopuler selanjutnya tentang latihan pengisian bahan bakar di udara pada hari Selasa, 29 September 2020, berakhir dengan tanker pengisian bahan bakar udara Korps Marinir KC-130 terbujur di lapangan, sementara Joint Strike Fighter F-35B senilai US$ 120 juta (Rp 1,78 triliun) tidak ditemukan.
Selain itu, Kepolisian Ngawi mengimbau masyarakat setempat untuk tidak lagi menggunakan atau memasang jebakan tikus dengan aliran listrik. Alat jebak seperti itu dianggap lebih membahayakan bagi manusia daripada populasi hama hewan pengerat itu.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Jet Supersonik Rafale Tembus Hambatan Suara, Dentumannya Kejutkan Warga Paris
Jet tempur Dassault Rafale beraksi dalam Paris Internasional Airshow ke-53 di Paris, Prancis, 15 Juni 2019. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikabarkan tertarik untuk membeli 48 jet tempur yang mampu melesat hingga 1,8 mach atau 1.912 km per jam dengan ketinggian puncak, dan ketinggian rendah 1,1 mach atau 1.390 km per jam. REUTERS/Pascal Rossignol
Suara dentuman yang berasal dari langit mengejutkan warga Paris, Prancis, pada Rabu, 30 September 2020. Saking kerasnya, dentuman yang menyerupai ledakan tersebut sampai menghentikan turnamen tenis Grand Slam Prancis Terbuka dan membuat kaca-kaca gedung bergetar.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian Prancis, suara yang didengar masyarakat itu bukanlah ledakan, melainkan dentuman yang dihasilkan pesawat jet.
“Tidak ada ledakan, ini adalah pesawat tempur yang menembus hambatan suara,” tulis Prefecture de Police, di akun twitternya, pada Rabu, 30 September 2020. Mereka juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak memenuhi panggilan darurat kepolisian.
Angkatan Udara Prancis juga telah membenarkan bahwa dentuman tersebut berasal dari pesawat jet. Mereka mengaku jet tersebut sudah diizinkan melakukan perjalanan dengan kecepatan supersonik.
“Dari Rafale, pesawat sudah diberi wewenang untuk menembus hambatan suara untuk mencari pesawat lain yang bermasalah,” kata juru bicara Angkatan Udara Prancis, dikutip dari France24.
2. Tabrakan dengan Jet Tanker, Puing F-35B Marinir Berserakan di California
Pesawat tempur siluman, F-35B Lightning II , mengisi bahan bakar di udara, 1 Juli 2016. Inggris akan memperkuat angkatan udara dan angkatan lautnya dengan pesawat tempur generasi ke-5 ini. Matt Cardy/Getty Images
Latihan pengisian bahan bakar di udara pada hari Selasa, 29 September 2020, berakhir dengan tanker pengisian bahan bakar udara Korps Marinir KC-130 terbujur di lapangan, sementara Joint Strike Fighter F-35B senilai US$ 120 juta (Rp 1,78 triliun) tidak ditemukan.
Kedua pesawat tersebut dilaporkan bertabrakan di langit California Selatan, sementara awak jet tanker melakukan pendaratan darurat di sebuah daerah pertanian. Nasib dan lokasi F-35B tidak diketahui saat ini, tetapi sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan saat pesawat tempur itu jatuh.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 4 sore waktu setempat, menurut Popular Mechanics, Rabu, 30 September 2020. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di situsnya, Pangkalan Udara Korps Marinir (MCAS) Yuma melaporkan bahwa pesawat tersebut "melakukan kontak."
MCAS Yuma mengatakan KC-130 berada di darat dekat bandara di Thermal, California, dan semua anggota kru selamat. KC-130J yang dikonfigurasi untuk operasi pengisian bahan bakar udara biasanya membawa empat awak, menurut Lockheed Martin, produsen pesawat. MCAS Yuma melaporkan pilot F-35B berhasil keluar dari pesawat yang diduga jatuh di suatu tempat di Riverside County.
3. Jebakan untuk Tikus di Sawah Telah Membunuh 24 Orang di Ngawi, Kok Bisa?
Ilustrasi petani memperlihatkan tikus dan jebakan tikus dalam gropyokan tikus di sawah. ANTARA/Siswowidodo
Kepolisian Ngawi mengimbau masyarakat setempat untuk tidak lagi menggunakan atau memasang jebakan tikus dengan aliran listrik. Alat jebak seperti itu dianggap lebih membahayakan bagi manusia daripada populasi hama hewan pengerat itu.
Polres Ngawi mencatat sudah ada sedikitnya 24 kasus kematian akibat tersengat aliran listrik dari jebakan tikus sejak tahun lalu hingga sepanjang tahun ini. Jebakan yang dipasang di area persawahan untuk membasmi hama tikus malah membawa korban nyawa pemiliknya atau orang lain.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ngawi, Ajun Komisaris I Gusti Agung Ananta Pratama, merinci dari 24 kasus kematian itu, sebanyak 20 di antaranya menelan korban dari pemasang jebakan sendiri. Selain sebabkan korban meninggal, alat jebak tikus itu juga malah mengantar sejumlah orang lainnya sebagai tersangka.
"Dalam sebulan ini saja ada dua orang yang kami tetapkan tersangka. Terakhir, kasus orang mabuk yang jatuh ke sawah dan meninggal akibat sengatan listrik jebakan tikus," kata Ananta.