Produk tersebut, yang memungkinkan media untuk memilih dan mempresentasikan artikel mereka, akan diluncurkan di Google News pada perangkat Android dan kemudian pada perangkat Apple. "Pendekatannya berbeda dari produk kami sebelumnya karena bergantung kepada pilihan editorial yang dibuat oleh masing-masing media tentang berita mana yang akan ditunjukkan kepada pembaca dan bagaimana cara menyajikannya," kata Pichai.
Penerbit Jerman Grup Spiegel menyambut baik program tersebut dan menilai Google serius mendukung jurnalisme berkualitas di Jerman. "Kami senang menjadi bagian darinya sejak awal," kata Stefan Ottlitz, direktur pelaksana Spiegel Group.
European Publishers Council (EPC), yang beranggotakan News UK, Guardian, Pearson, New York Times dan Schibsted, sebaliknya, tampak tidak antusias. Mereka mencermati potensi Google menentukan syarat dan ketentuan untuk artikel dalam program barunya itu.
"Bisa merusak undang-undang yang dirancang untuk menciptakan kondisi untuk negosiasi yang adil, sambil mengklaim bahwa mereka membantu mendanai produksi berita," kata Direktur Eksekutif EPC Angela Mills Wade.
Produk ini dibuat berdasarkan kesepakatan lisensi dengan grup media di Australia, Brasil, dan Jerman pada Juni, yang juga disambut dingin EPC. Google sedang bernegosiasi dengan sejumlah media Prancis, salah satu kritikusnya yang paling vokal.
Sementara itu Australia ingin memaksa Google dan Facebook untuk berbagi pendapatan iklan dengan grup media lokal. Pendanaan Google untuk organisasi berita telah membuat frustrasi layanan internet lainnya, seperti situs cuaca, yang mengatakan Google telah mengganggu pendapatan mereka.