Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Gambar Satelit Cuaca Sebelum Banjir Bandang Sapu Cianjur Selatan

image-gnews
Ilustrasi cuaca mendung. ANTARA FOTO
Ilustrasi cuaca mendung. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan banjir bandang di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akibat hujan lebat yang lama dari sore hingga malam, Jumat 3 Oktober 2020. Berdasarkan gambar satelit cuaca dan radar, terjadi pertumbuhan awan hujan di lokasi bencana antara pukul 17.00-21.24 WIB. 

Hasil analisis prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Bogor Leni Jantika Haswan dalam laporan tertulisnya, Sabtu, 3 Oktober 2020, menyatakan curah hujan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama tersebut berpotensi menyebabkan meluapnya aliran sungai. “Curah hujan intensitas tinggi hingga 71,8 milimeter dalam periode 4 jam teramati di pos hujan Agrabinta,” katanya. Periodenya dari pukul 17.40 – 20.20 WIB.

Hujan lebat itu dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat adanya daerah perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat. Akibatnya meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat. “Pertumbuhan awan konvektif di sekitar lokasi kejadian berupa cumulonimbus  terbentuk sangat cepat dan intensif,” tulis Leni.

Citra satelit inframerah pukul 18.00 – 20.30 WIB pada 2 Oktober 2020 di Cianjur selatan dan sekitarnya. Dari citra satelit itu tergambar pertumbuhan awan hujan yang terjadi yang disebut sebagai pemicu banjir bandang. (Dok.BMKG)

Dalam laporan itu BMKG telah menyampaikan dua kali peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat pada Jumat 2 Oktober 2020 pukul 18.45 WIB dan 20.30 WIB. Wilayahnya meliputi Kabupaten Sukabumi yang meluas ke Cianjur, termasuk disebutkan Agrabinta, Leles, Cijati, Sindangbarang yang wilayahnya terdampak banjir bandang.

Warga Kecamatan Leles, Cianjur, Jawa Barat, membawa kasur untuk dipakai selama mengungsi akibat banjir bandang setinggi 2 meter yang melanda kawasan tersebut akibat meluapnya Sungai Cisokan, Jumat malam 2 Oktober 2020. (ANTARA/Ahmad Fikri)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya diberitakan hujan lebat dari sore hingga malam membuat Sungai Cisokan meluap di Cianjur selatan, Jumat, 2 Oktober 2020. Akibatnya lima desa di tiga kecamatan wilayah Cianjur selatan terdampak banjir bandang. Ketinggian air dilaporkan beragam, dari kurang 1 meter hingga sempat 2 meter.

Baca juga:
La Nina Telah Tumbuh di Pasifik, BMKG: Antisipasi Hujan Berlebih

Hingga Sabtu kemarin ada 3 orang hilang, seorang warga tewas, dan ratusan rumah terendam banjir. Selain itu lima desa lainnya di Kecamatan Leles, Cianjur, dilaporkan terdampak longsor.

Pada artikel ini telah ditambahkan pada Minggu 4 Oktober, pukul 11.21 WIB,  gambar citra satelit untuk mendukung deskripsi cuaca yang mendahului peristiwa banjir bandang yang dimaksud. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

6 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

9 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

10 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

16 jam lalu

Taman Bunga Nusantara di Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, 16 November 2013. Dok.TEMPO/Sudaryono
10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

Berikut ini beberapa tempat wisata instagramable di Cianjur yang bisa Anda kunjungi. Ada waduk hingga Taman Bunga Nusantara.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

17 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

19 jam lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

19 jam lalu

Warga melintasi banjir rob yang selalu menggenangi salah satu jalan Desa Bedono, Sayung, Demak, Ahad, 31 Maret 2024. Sejak tahun 1996 abrasi semakin parah, penurunan daratan mencapai 30 cm per tahun, area kampung tersebut banyak tenggelam air laut sehingga warga banyak yang pindah ke desa lain. TEMPO/Budi Purwanto
Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

BMKG memetakan potensi banjir rob di berbagai wilayah selama fase bulan purnama. Masyarakat pesisir diminta waspada.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

1 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.