Willem de Vos, anggota tim peneliti lainnya, mengatakan studi yang mereka lakukan tidak bisa sembarangan dan tergolong berisiko sekalipun hasilnya ditemukan efektif dan mendukung konsep transfer vertikal dari ibu ke bayi. Dia memperingatkan, praktik serupa tidak untuk dicoba dengan bebas.
"Sangat penting untuk memperingatkan kepada semua orang kalau ini bukan sesuatu yang bisa mereka lakukan sendiri. Sampel yang digunakan harus diuji untuk keselamatan dan kesesuaiannya," kata peneliti senior dari Human Microbiome Research Program di University of Helsinki dan Laboratory of Microbiology di Wageningen University, Belanda, itu.
Dia menerangkan, para ibu yang terlibat dalam studi di Helsinki direkrut dari selebaran yang disebar di ruang-ruang tunggu praktik dokter kandungan. Ada sekitar 30 perempuan yang kemudian menghubungi tim peneliti tapi akhirnya 17 yang setuju untuk berpartisipasi.
Dari 17 itu, 10 di antaranya ditemukan memiliki kontraindikasi. Misalnya, baru saja mengkonsumsi antibiotik atau mikroba yang berpotensi berbahaya.
Hanya tujuh yang kemudian menjalani studi diawali dengan pengumpulan feses tiga bulan sebelum jadwal operasi caesar. Saat hari persalinan, bayi-bayi langsung menerima transplantasi mikrobiota feses (FMT) dari sampel yang sudah dikumpulkan dan melalui proses pemeriksaan sebelumnya itu.
Bayi-bayi itu tetap berada di rumah sakit selama dua hari setelah transplantasi untuk memastikan tidak ada komplikasi. Mikrobiota dari feses bayi lalu diuji masing-masing pada hari kelahiran, usia dua hari, satu minggu, dua minggu, tiga minggu, dan tiga bulan. Tes darah bayi juga dilakukan pada usia dua hari.
Hasilnya, tim peneliti menemukan, pada bulan ketiga, mikrobiota dari bayi-bayi penerima FMT mirip dengan bayi yang lahir lewat vagina ibunya. Sebaliknya, mereka berbeda dari sesama bayi yang lahir dari proses operasi caesar. Pada bayi tak menerima FMT itu juga berbeda mirobiotanya dari ibu mereka.
"Sebagai pembanding, kami menggunakan data yang dikumpulkan sebelumnya di rumah sakit yang sama," kata peneliti.
Baca juga:
Begini Gambar Satelit Cuaca Sebelum Banjir Bandang Sapu Cianjur Selatan
Ke depan, tim peneliti berencana mempelajari perkembangan sistem imun pada bayi lahir caesar penerima FMT itu dan membandingkannya dengan mereka yang tidak. Berbeda dengan studi yang baru saja dilakukan yang observasional, studi ke depannya itu akan membuat kelompok kontrol dan acak.
MIRROR | NEW SCIENTISTS