Universal Robots menawarkan produk cobot-nya yang tidak lagi memerlukan insinyur profesional atau pengembang perangkat lunak. Robot-robotnya bisa dioperasikan menggunakan tablet grafis (seperti iPad dan sejenisnya).
Sebagai contoh, cobot bidang medis bisa diaplikasikan untuk swab test, sterilisasi, dan disinfeksi secara mobile, termasuk disinfeksi sandaran tangan kursi pesawat guna mengurangi kemungkinan cedera dan infeksi pada penumpangnya.
"Bisnis dan para pemimpinnya harus memanfaatkan teknologi terbaik yang tersedia, seperti cobot yang inovatif agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan krisis yang ada sekarang,” kata Presiden Universal Robots Jurgen von Hollen.
Sedangkan Direktur DF Automation Robotics dan Associate Professor Che Fai Yeong dari Universitas Teknologi Malaysia, selaku moderator pertemuan itu, menyimpulkan, cobot akan tumbuh secara eksponensial dalam waktu dekat di kawasan ASEAN. "Bahkan terutama di segmen usaha kecil dan menengah (UKM)," katanya.
Pertemuan itu menjadi bagian dari "WeAreCobots APAC", pameran virtual robot kolaboratif yang juga pertama di Asia Pasifik. Universal Robots menggelarnya 6-8 Oktober 2020.
Baca juga:
Diam-diam, Badan Ini Bekerja Awasi Uji Vaksin Corona
Pada pameran tersebut, para peserta memperoleh wawasan dari seratus ahli otomasi, dan mengetahui cara mengatasi tantangan pada sektor manufaktur di Asia-Pasifik. Pengunjung juga dapat mengunjungi berbagai stan pameran mitra UR+, memilih 45 demo secara langsung, dan mengajukan pertanyaan selama sesi online.