TEMPO.CO, Brasilia - Perusahaan Janssen-Cilag, divisi farmasi dari perusahaan multinasional Amerika Johnson & Johnson (J&J), untuk sementara menghentikan uji klinis vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkannya di Brasil, demikian disampaikan Badan Pengawasan Kesehatan Brasil (Anvisa) pada Selasa, 13 April 2020.
Janssen-Cilag menginformasikan kepada Anvisa bahwa pengujian untuk menentukan keamanan dan kemanjuran vaksin VAC31518COV3001 dihentikan untuk sementara karena efek merugikan serius yang dialami seorang relawan di luar negeri.
Pihak perusahaan tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait kasus tersebut karena status kesehatan relawan harus dirahasiakan.
Menurut Anvisa, uji coba tidak akan dilanjutkan sampai dilakukannya investigasi mengenai penyebab masalah tersebut oleh Komite Keselamatan Independen, sebagai bagian dari prosedur praktik klinis yang baik.
"Di Brasil, penyertaan relawan pertama untuk studi tersebut dilakukan pada 9 Oktober dan penyertaan baru hanya dapat dilakukan apabila ada izin dari Anvisa, yang akan melanjutkan dengan analisis data penelitian dan memutuskan kelanjutan atau penangguhan permanen berdasarkan penilaian keselamatan dan risiko atau manfaatnya," kata badan itu.
Divisi Johnson & Johnson itu mendapatkan izin dari Anvisa pada Agustus lalu untuk melaksanakan uji coba di Brasil.
ANTARA | XINHUA