TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Amerika Serikat telah menyentuh angka delapan juta. Negara adi daya itu masih tercatat sebagai yang terdampak terburuk dari pandemi penyakit yang telah menjangkiti 39 juta jiwa di dunia hingga saat ini.
Angka kematian di AS juga yang tertinggi secara global. Jumlahnya telah mencapai 218 ribu dari total seluruh dunia 1,1 juta jiwa. Angka-angka itu diambil dari peta penularan global Covid-19 yang disusun secara real-time oleh Johns Hopkins University berdasarkan pelaporan yang dibuat negara-negara di dunia per Jumat malam 16 Oktober 2020.
Amerika Serikat melaporkan rata-rata lebih dari 53 ribu kasus baru Covid-19 setiap harinya selama seminggu belakangan. Angka itu meningkat 55 persen dalam rentang sebulan, dan Kamis-Jumat lalu bahkan mencatatkan lebih dari 64 ribu kasus--angka yang belum pernah tercapai lagi sejak akhir Juli lalu.
Anthony Fauci, ahli penyakit menular di AS, memperingatkan tingkat infeksi itu terlalu tinggi untuk hitungan Amerika yang sedang memasuki musim dingin. "Anda tidak boleh memasuki musim gugur dan dingin dengan angka dasar jumlah infeksi dalam komunitas yang tinggi," katanya merujuk kepada bulan-bulan yang biasa terjadi wabah flu.
Data dari peta penularan global Johns Hopkins University juga menunjukkan kalau, per periode yang sama, Jerman telah ganti melewati Indonesia untuk jumlah kasus Covid-19 yang telah dilaporkan. Jerman kini di atas Indonesia dan Filipina dengan 355 ribu kasus, sedang Indonesia 353 ribu kasus dan Filipina 351 ribu kasus. Ketiganya berada di urutan 18, 19, dan 20.
Baca juga:
Ini Saat Total Kasus Covid-19 di Indonesia Tercatat Melewati Jerman
Jerman menjadi bagian dari negara-negara di Eropa yang juga sedang berjuang mengendalikan lonjakan kasus. Pada Jumat, negara ini kembali melaporkan rekor jumlah kasus harian, yakni sebanyak 7.334 orang terinfeksi Covid-19.
JHU | WASHINGTON POST | CNN