TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa relawan uji klinis fase 3 atau tahap akhir calon vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung dilaporkan mengalami sakit.
Menurut Manajer Tim Riset uji vaksin itu dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlayana, sakitnya relawan itu bukan karena imunisasi. “Dia dulu punya hipertensi sekarang kumat, ada yang sakit tipes, rematik, maag,” ujarnya ketika dihubungi, Senin, 19 Oktober 2020.
Menurutnya relawan yang sakit itu melaporkan ke tim lalu diperiksa dokter rumah sakit dan ditanggung asuransi. Soal jumlah pastinya berapa relawan yang sakit itu Eddy tidak merinci.
“Nggak banyak, sedikit, nggak ada yang sakitnya berat,” kata dia. Hasil swab test relawan yang sakit itu juga semuanya dinyatakan negatif Covid-19.
Dari laporan relawan yang mengaku sakit, tim riset meminta resume pemeriksaan dari dokter. Laporan itu kemudian disampaikan ke Komite Etik dan tim konsultan riset untuk diaudit. Selain itu, menurut Eddy, tidak ada laporan relawan lain yang positif Covid-19 setelah temuan pertama September lalu.
Sementara itu imunisasi uji klinis masih berjalan normal, yaitu penyuntikan tiap Jumat. Di tiap pusat imunisasi yang berjumlah total enam lokasi, ada sekitar 25-30 relawan yang disuntik vaksin atau plasebo. Semua relawan atau 1.620 orang telah mendapat suntikan pertama. “Relawan yang sudah dua kali disuntik 600 orang lebih,” katanya. Uji klinis vaksin ini menerapkan dua kali penyuntikan.
Seorang relawan uji klinis, Eka Mulyana, mengatakan sudah dua kali disuntik imunisasi. Pengambilan darahnya sudah dilakukan sekali, nanti lagi di awal 2021. Selama ini dia masih mengisi laporan kondisinya. “Kalau saya lancar-lancar saja tidak ada keluhan,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia Jawa Barat itu, Senin, 19 Oktober 2020.
Sebelumnya Ketua Tim Kusnandi Rusmil mengatakan pihaknya akan melaporkan hasil riset uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac pada 540 orang relawan pertama pada Desember 2020 ke sponsor, yaitu PT Bio Farma, dan pihak terkait lainnya. Adapun laporan lengkap semua risetnya dijadwalkan pada Maret 2021.
ANWAR SISWADI