Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Perkirakan Ada Vaksin Covid-19 Sebelum Akhir Tahun Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ilustrasi Vaksin Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan sudah akan ada vaksin Covid-19 yang dipertimbangkan untuk penggunaan darurat sebelum tahun baru nanti. WHO berharap kepada 10 kandidat vaksin Covid-19 yang saat ini sudah menjalani uji klinis fase tiga (final) sementara mereka menyaksikan jumlah kasus infeksi penyakit itu yang meroket di belahan bumi utara.

"Perkiraan kami adalah kita akan memiliki hasil dari satu atau dua uji coba vaksin itu sebelum akhir tahun nanti, kemungkinan mulai akhir November," kata ketua tim ilmuwan di WHO, Soumya Swaminathan, pada Jumat 23 Oktober 2020.

Berbicara dua kali di webinar mingguan yang diselenggarakan WHO, Swaminathan menjelaskan dari hasil itu diharapkannya ada kajian standar minimum, menurut penetapan regulator, untuk setidaknya vaksin tersebut bisa digunakan luas secara darurat.

Standar minimum itu berarti telah memenuhi efikasi yang diharapkan namun datanya masih terbatas soal keselamatan. Swaminathan menyebutnya sebagai emergency use authorization. "Jadi sekarang, berdasarkan itu, para regulator akan memutuskan apa yang harus dilakukan," katanya.

Karenanya pula, Swaminathan mengatakan ekspektasi dari penggunaan vaksin itu nanti harus juga diseimbangkan. "Karena kita tahu tingkat kesuksesan dari uji coba vaksin hanya 10 sampai 20 persen," kata dia.

Sisi menguntungkan adalah ada beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diuji yang membuka peluang kesuksesan. "Tapi kita juga harus siap menerima kegagalan," katanya lagi.

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia kini berada pada 'masa kritis' dalam pandemi, terutama di belahan Bumi utara. Beberapa bulan ke depan diperkirakannya akan sangat berat dan beberapa negara disebutnya berada di jalur yang berbahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita masih berada pada Oktober," kata Tedros merujuk kepada kekhawatiran pandemi meledak lagi di musim dingin karena adanya wabah flu musiman. "Tapi ada terlalu banyak negara yang mencatat laju eksponensial jumlah kasus baru, dan itu telah membimbing kepada situasi di mana rumah sakit dan ICU penuh sesak."

Dia mendesak para pemimpin negara-negara untuk mengambil langkah cepat mencegah tingkat kematian lebih tinggi, ambruknya layanan kesehatan, dan penutupan sekolah-sekolah lagi. Tedros memberi catatan pada alat bantu pernapasan ventilator yang paling dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien Covid-19.

Baca juga:
Peneliti Ungkap Rahasia Zirah Besi Kumbang Setan

Diperkirakannya, negara-negara miskin hanya memiliki 5-20 persen ventilator yang dibutuhkan untuk merawat pasien Covid-19 di negara masing-masing. "Sepanjang pandemi, kebutuhan oksigen meningkat eksponensial," kata Tedros. 

ANADOLU AGENCY

KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Minggu 25 Oktober 2020, pukul 15.22 WIB. Perubahan dilakukan terhadap kalimat pertama mengenai pernyataan WHO bahwa sudah akan ada vaksin digunakan luas sebelum tahun baru nanti. Perubahan mengikuti rekaman video berisi pernyataan itu secara langsung yang belakangan diterima Tempo.co. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

7 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

11 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

14 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

Gejalanya sama-sama ada demam, nyeri tenggorok, mungkin lemas. Tetapi flu singapura tidak disertai batuk.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

15 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

15 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

22 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.