TEMPO.CO, Tokyo - Jepang akan merekrut para astronot potensial pada 2021, pertama kali sejak negara tersebut melakukan rekrutmen astronot pada 2008, tutur Menteri Ilmu Pengetahuan Jepang Koichi Hagiuda pada Jumat, 23 Oktober 2020.
Rekrutmen tersebut bertujuan untuk mengirim astronot ke luar angkasa sebagai bagian dari proyek eksplorasi Bulan yang dipimpin Amerika Serikat (AS), lanjut Hagiuda.
"Kami akan mengumpulkan aplikasi sekitar tiap lima tahun mulai sekarang untuk mempertahankan satu kelompok astronot (dalam keadaan siap)," kata Hagiuda dalam konferensi pers.
Pemerintah Jepang akan mulai mengumpulkan aplikasi astronot sekitar musim gugur mendatang, dengan tujuan agar seorang warga negara Jepang bisa mendarat di Bulan untuk pertama kalinya di paruh kedua dekade 2020-an, papar Hagiuda.
Menurut laporan media setempat, tujuh astronot Jepang saat ini menjadi bagian dari Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang.
Saat badan tersebut mengadakan rekrutmen astronot terakhirnya pada 2008, rekor 963 orang pelamar mengirimkan aplikasi untuk pekerjaan ini dan tiga orang pria yang terpilih sudah diterbangkan ke luar angkasa.
Dalam waktu dekat, astronot veteran Soichi Noguchi (55) dijadwalkan meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan pesawat antariksa Crew Dragon yang dikembangkan oleh manufaktur luar angkasa AS SpaceX.
ANTARA | XINHUA