TEMPO.CO, Jakarta - Taifun Molave datang menerjang Vietnam pada Rabu pagi, 28 Oktober 2020. Sapuan angin kencangnya yang terukur hingga 135 kilometer per jam yang datang bersama hujan lebat, seperti telah diperkirakan sebelumnya, langsung mengoyak daerah pesisir di Vietnam bagian tengah.
Siklon tropis terkuat sepanjang 20 tahun belakangan di negeri itu juga membangkitkan gelombang hingga setinggi lima meter di laut. Sedang didarat, pada Rabu siang, efek taifun itu sudah merambat ke antara Provinsi Quang Nam dan Quang Ngai di Vietnam tengah. Curah hujan yang ditumpahkan di daerah ini sejak Selasa malam telah mencapai 250 mm.
Menteri Pertanian dan Pembangunan Desa Vietnam, Nguyen Xuan Cuong, mengatakan banyak daerah di Vietnam bagian tengah itu yang mengalami putus sambungan listrik per Rabu siang. Itu dibenarkan Perusahaan Listrik Negara di Vietnam yang mengatakan pemadaman listrik meliputi lebih dari 1,7 juta rumah di beberapa provinsi.
Ratusan atap rumah juga dilaporkan beterbangan dan sejumlah proyek pekerjaan umum rusak parah. Hujan lebat sejak Selasa malam juga menyebabkan banjir merendam jalan-jalan di kota tua Hoi An di Provinsi Quang Nam.
Selain itu dua kapal ikan dilaporkan tenggelam di Provinsi Binh Dinh pada Selasa malam saat mereka hendak mencari shelter. Sebanyak 26 nelayan di dalamnya belum ditemukan.
Pusat Perkiraan Hidro-Meteorologi Vietnam telah memperingatkan akan besar dan kekuatan taifun ini yang mendorong gelombang evakasuasi ratusan ribu hingga sekitar satu juta warga setempat. Mereka juga menyampaikan kalau dalam 12 jam berikutnya, badai akan bergerak ke barat dengan kecepatan 25 kilometer per jam lalu melemah sebagai sebuah depresi tropis.
Termasuk, taifun masih akan sempat menyeberang ke Laos selatan pada malam nanti, meski dengan kekuatan sapuan anginnya yang sudah berkurang menjadi 60 kilometer per jam.
Hujan lebat disertai angin kencang di Mindoro Oriental, Filipina, 26 Oktober 2020. Erik De Castro via REUTERS
Sebelum sampai ke Laut Timur--bagian dari Laut Cina Selatan di wilayah Vietnam, Taifun Molave sudah lebih dulu mengacak-acak sebagian wilayah Filipina pada Minggu pagi. Di sana, badai tropis ini menyebabkan banjir dan tanah longsor di sebelas lokasi dan sedikitnya tiga orang tewas dan belasan lainnya masih hilang.
Adapun wilayah Indonesia telah dipastikan tidak akan terdampak langsung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan trayek Taifun Molave bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Djatmiko menerangkan, dampak tidak langsung tersebut berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ini terjadi di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
Baca juga:
BMKG Jelaskan Efek Taifun Molave di Vietnam untuk Cuaca Indonesia
“Dan gelombang laut dengan ketinggian sekitar 1,25-2,5 meter di wilayah Laut Natuna Utara, dan Perairan Utara Halmahera,” ujar dia kepada Tempo.co melalui pesan WhatsApp, Selasa, 27 Oktober 2020.
VN EXPRESS