Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UNESCO Akui Cagar Biosfer Bunaken, Karimunjawa, Merapi Merbabu Menoreh

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Karimunjawa. Kredit: Unesco
Karimunjawa. Kredit: Unesco
Iklan

TEMPO.CO, London - Tiga cagar biosfer Indonesia, masing-masing Bunaken Tangkoko Minahasa, Karimunjawa Jepara Muria dan Merapi Merbabu Menoreh ditetapkan sebagai UNESCO Biosphere Reserves oleh sidang International Co-ordinating Council of the Man and the Biosphere Programme (ICC MAB) sesi ke-32 pada tanggal 27-28 Oktober.

Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Surya Rosa Putra, kepada Antara London, Kamis, 29 Oktober 2020, mengatakan ketiga cagar biosfer Indonesia tersebut berhasil masuk ke dalam daftar UNESCO setelah mendapat penilaian positif dari Advisory Committee dan setujui seluruh anggota ICC-MAB.

Sidang menetapkan sejumlah 24 proposal cagar biosfer baru pada pertemuan tersebut, termasuk cagar biosfer Indonesia. Secara keseluruhan terdapat 714 UNESCO biosphere reserves yang tersebar di 129 negara.

Ketiga cagar biosfer Indonesia yang diakui UNESCO tersebut memiliki keunikannya masing-masing. Cagar Bunaken Tangkoko Minahasa misalnya, merupakan ekosistem vulkanik yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang sangat kaya.

Sedangkan Karimunjawa-Jepara-Muria adalah ekosistem unik yang merupakan gabungan kepulauan, dataran rendah dan pegunungan. Sedangkan, Cagar Merapi Merbabu Menoreh merupakan ekosistem hutan pegunungan yang menjadi rumah bagi flora dan fauna khas Jawa.

Mewakili Pemerintah Indonesia, Surya Rosa Putra, menyampaikan komitmen Indonesia dalam melanjutkan upaya pelestarian ketiga cagar biosfer tersebut.

Bagi Indonesia, penetapan cagar biosfer tidak hanya bertujuan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan hidup, namun juga untuk memberi manfaat sosial-ekonomi pada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.

Dikatakannya menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserve (WNBR), membuka peluang Indonesia untuk menjalin kerjasama ilmiah dan sekaligus kerja sama sosio-ekonomi dengan sesama negara anggota UNESCO yang lain.

Wadetap RI mengajak anggota council untuk datang melihat secara langsung keunikan setiap cagar biosfer dalam menopang pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Eksekutif Komite MAB Indonesia, Prof. Dr. Ir. Y. Purwanto DEA, yang juga hadir sebagai delegasi Indonesia di dalam sidang virtual, mengatakan konsep cagar biosfer itu telah digagas UNESCO sejak tahun 1971, yaitu mengelola suatu kawasan yang bertujuan untuk melakukan harmonisasi antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati, sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan penetapan tiga cagar biosfer itu, saat ini Indonesia telah memiliki total 19 UNESCO Biosphere Reserves yang tergabung dalam World Network of Biosphere Reserve (WNBR).

Selain penetapan tiga cagar biosfer, terdapat prestasi lain yang diraih Indonesia pada sidang tersebut.

Sementara itu Radisti Ayu Praptiwi, berhasil menjadi salah satu pemenang Young Sientific Award 2020, melalui penelitiannya yang berjudul ‘Understanding the impact of climate change to cultural ecosystem services in tropical marine biosphere reserve Taka Bonerate Kepulauan Selayar’.

Pertemuan ICC-MAB ke-32 sedianya dilaksanakan di Abuja Nigera, namun karena pandemi Covid-19, pertemuan terpaksa dilakukan secara virtual. Sidang dipimpin Mr Adepoju Adeshola dari Nigeria diikuti 34 negara anggota ICC-MAB.

Saat ini, Indonesia menjabat sebagai negara anggota ICC-MAB UNESCO untuk periode 2019 – 2023. Sebelumnya, Indonesia, diwakili oleh Prof. Enny Sudarmonowati, menjadi ketua ICC-MAB periode 2018 – 2020.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

5 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Kota Kotor yang Tak Kumuh Sama Sekali di Montenegro, Salah Satu Kota Terbaik di Dunia

9 hari lalu

Kota Kotor di Montonegro. wikipedia.org
Kota Kotor yang Tak Kumuh Sama Sekali di Montenegro, Salah Satu Kota Terbaik di Dunia

Berbeda dengan definisi kotor di Indonesia, Kota Kotor di Montenegro menjadi salah satu kota terbaik di dunia versi Lonely Planet.


Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

10 hari lalu

Ir H Reguel Sidjabat (kiri) bersama Arsitek F. Silaban (tengah) pada saat pengerjaan Masjid Istiqlal. Dok. Keluarga Sidjabat
Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap 18 Maret. Berikut 8 arsitek ternama nasional dari Friederich Silaban hingga YB Mangunwijaya


Terkini: Pengusaha Sebut Penyebab Beras Langka di Retail Modern karena Diserbu Caleg, Jokowi Titipkan 4 Nama untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

29 hari lalu

Pegawai minimarket tengah mengisi rak beras premium dengan beras merah yang baru datang di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Senin 12 Januari 2024, Kekosongan stok beras premium masih terjadi pada ritel di sejumlah daerah. Jika stoknya ada, tetapi hanya sedikit dan pembeliannya dibatasi hanya 2 pcs per orang per hari. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: Pengusaha Sebut Penyebab Beras Langka di Retail Modern karena Diserbu Caleg, Jokowi Titipkan 4 Nama untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Wakil Ketua Perpadi Billy Haryanto mengungkap, kelangkaan stok beras kemasan 5 kilogram di sejumlah retail modern karena dibeli oleh Caleg.


Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

29 hari lalu

Atraksi liong pada arak-arakan perayaan Cap Go Meh di Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu 24 Februari 2024. Ratusan Umat Tridharma di Gorontalo menggelar Cap Go Meh yang merupakan rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dengan arak-arakan tandu arca dan dewa, kendaraan hias, musik bambu, serta pertunjukan barongsa dan liongi. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan Kabupaten Gorontalo bisa masuk dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO. Target tersebut dapat dikejar melalui penguatan kolaborasi pemda dengan pelaku ekonomi kreatif.


27 Februari Hari LSM Sedunia: Menyelami Latar Belakang Berdirinya Organisasi Non-Pemerintah

30 hari lalu

Pemerhati lingkungan dari beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) saat memperkenalkan Monster Plastik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, pada Sabtu, 20 Juli 2019. TEMPO/Lani Diana
27 Februari Hari LSM Sedunia: Menyelami Latar Belakang Berdirinya Organisasi Non-Pemerintah

Peringatan Hari LSM Sedunia, pentingnya peran organisasi non-profit dalam ciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan berkeadilan untuk semu


Yayan Ruhian Kembali Muncul di Film Hollywood, Bagaimana Aktor Asal Tasik itu Populerkan Pencak Silat?

31 hari lalu

Yayan Ruhian dalam film serial Who Is Erin Carter. Instagram/yayanruhian
Yayan Ruhian Kembali Muncul di Film Hollywood, Bagaimana Aktor Asal Tasik itu Populerkan Pencak Silat?

Yayan Ruhian adalah salah satu praktisi silat yang terjun ke dunia film. Ia membantu para guru silat mempopulerkan pencak silat ke dunia.


Fakta Greenland, Pulau Terbesar di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan

34 hari lalu

Greenland merupakan salah satu tempat di dunia yang tidak memiliki jalan serta berpopulasi sedikit. Ketahui fakta menarik Greenland berikut ini. Foto: Canva
Fakta Greenland, Pulau Terbesar di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan

Greenland merupakan salah satu tempat di dunia yang tidak memiliki jalan serta berpopulasi sedikit. Ketahui fakta menarik Greenland berikut ini.


Penutupan Pulau Kunti di Sukabumi, Mencegah Pembalakan Kayu Santigi?

45 hari lalu

Pekerja mendekorasi kayu dengan tema bonsai sebuah aquascape,  di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 20 Oktober 2020. Bisnis aquascape berbagai jenis seperti Bonsai, Jungle, dan discus tank di masa pandemi mengalami peningkatan yang dijual mulai Rp.8 juta hingga Rp3.50 juta per akuarimum yang dipesan hingga ke berbagai daerah seperti Bandung dan Kalimantan. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Penutupan Pulau Kunti di Sukabumi, Mencegah Pembalakan Kayu Santigi?

Dikenal sebagai bahan terbaik untuk bonsai dan aquascape, saat ini, pohon santigi di karang pulau Kunti, Sukabumi telah punah karena dijarah.


Didorong Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO, Candi Muarojambi Direvitalisasi

52 hari lalu

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain
Didorong Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO, Candi Muarojambi Direvitalisasi

Candi Muarojambi diyakini sebagai kompleks pendidikan Buddha tertua di nusantara. Didorong jadi Situs Warisan Dunia UNESCO