Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Vaksin Covid-19 Rusia Dihentikan Karena Kekurangan Dosis

image-gnews
Petugas bersiap menyuntikan vaksin Covid-19 Sputnik-V pada petugas medis di Tver, Rusia, 12 Oktober 2020. Kementerian Kesehatan Rusia memvaksinasi tenaga medis karena pekerja paling rentan terinfeksi Covid-19. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Petugas bersiap menyuntikan vaksin Covid-19 Sputnik-V pada petugas medis di Tver, Rusia, 12 Oktober 2020. Kementerian Kesehatan Rusia memvaksinasi tenaga medis karena pekerja paling rentan terinfeksi Covid-19. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia untuk sementara menghentikan vaksinasi terhadap relawan baru dalam uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sputnik V. Alasannya, kekurangan dosis karena permintaan yang tinggi lewat jumlah relawan pendaftar uji klinis yang terus bertambah.

Hal itu disampaikan perwakilan Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiologi di Kementerian Kesehatan Rusia sebagai pengembang vaksin itu, Kamis 29 Oktober 2020. Disebutkan bahwa penundaan dilakukan di 8 dari 25 klinik tempat pelaksanaan uji coba itu di Moskow. 

Baca juga:
Vaksin Covid-19, Moderna Pertama Laporkan Uji Klinis Fase Akhir November

Menurut informasi sementara, vaksinasi akan dimulai kembali sekitar 10 November. "Ini terkait fakta bahwa ada permintaan yang sangat besar untuk vaksin, dan mereka tidak memproduksi cukup untuk mengimbangi," kata perwakilan Crocus Medical, organisasi penelitian yang dikontrak untuk membantu pelaksanaan uji coba.

Kekurangan dosis adalah tantangan baru bagi rencana vaksin Moskow yang dinilai ambisius dan tidak ortodoks. Vaksin ini pula yang pernah menuai kontroversi karena sudah diizinkan untuk disuntikkan secara massal sebelum tes lengkap untuk keamanan dan kemanjuran.

Kementerian Kesehatan Kota Moskow tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai penundaan yang terjadi. Sementara, Institut Riset Gamaleya Moskow mengarahkan untuk bertanya kepada kementerian kesehatan.

Alexei Kuznetsov, asisten Menteri Kesehatan Rusia, hanya mengatakan uji coba vaksin pada manusia akan terus berlanjut. "Target 40 ribu relawan yang divaksinasi akan terpenuhi," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia menghadapi tantangan untuk meningkatkan produksi vaksin karena masalah dengan ketersediaan peralatan, tapi dia berharap untuk memulai vaksinasi massal pada akhir tahun. Perkiraan awal, sebanyak 30 juta dosis yang diharapkan akan diproduksi pada akhir tahun telah direvisi dan diturunkan pada awal bulan ini oleh menteri industri menjadi hanya lebih dari dua juta dosis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Institut Gamaleya secara bertahap bergabung dengan perusahaan farmasi swasta Rusia, yang bersiap untuk memproduksi massal suntikan di pabrik mereka. Di tiga klinik Moskow yang menjalankan uji coba, staf mengatakan mereka kehabisan komponen pertama dari suntikan dua dosis, yang kedua disuntikkan setelah 21 hari suntikan pertama.

“Vaksinasi dihentikan sementara. Kami hanya menyuntikkan komponen kedua," kata seorang anggota staf di Klinik Moskow mengatakan kepada Reuters, dan menambahkan bahwa komponen pertama habis sekitar seminggu yang lalu.

Baca juga:
AS Izinkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dilanjutkan

Dari kelompok yang direncanakan sebanyak 40 ribu relawan, sekitar setengahnya telah menerima komponen atau dosisi pertama, kata Alexander Gintsburg, kepala Institut Gamaleya, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax pada Senin, 26 Oktober 2020. Dari jumlah tersebut, 7.000 orang juga telah menerima suntikan dosis kedua.

“Coba lagi minggu depan," wartawan Reuters mendengar staf mengumumkan pada Selasa, 27 Oktober 2020, kepada calon relawan di pusat uji coba vaksinasi di distrik Chertanovo Moskow.

REUTERS | INTERFAX

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siapa Relawan Alap-alap Jokowi yang Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa?

1 hari lalu

Sejumlah kendaraan melintas di bawah baliho bergambar Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi yang terpasang di Jalan Adi Soecipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Siapa Relawan Alap-alap Jokowi yang Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa?

Beredar baliho Jokowi dan Iriana Jokowi di Colomadu, Solo. Alap-Alap Jokowi yang memasang mengucapkan terima kasih dan sebut Jokowi guru bangsa.


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

3 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

4 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

4 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Relawan: Airin-Ade Mampu Atasi Ketimpangan Pembangunan di Banten

5 hari lalu

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 1 Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi berfoto bersama Relawan The Patriot, pada Selasa 1 Oktober 2024. Dok. Pribadi
Relawan: Airin-Ade Mampu Atasi Ketimpangan Pembangunan di Banten

Rekam jejak Airin dalam memimpin Kota Tangerang Selatan selama sepuluh tahun memberikan bukti konkret bahwa ia adalah sosok pemimpin yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan masyarakat.


Sekjen Gerindra Akui Prabowo Pertimbangkan Relawan Jadi Menteri

6 hari lalu

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Sekjen Gerindra Akui Prabowo Pertimbangkan Relawan Jadi Menteri

Gerindra Ahmad Muzani mengatakan orang-orang yang ingin berpartisipasi dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto mesti diapresiasi.


Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

6 hari lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.


Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

7 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.


Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Sumber: aa.com.tr
Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

Menlu Rusia meminta agar pembunuhan warga Palestina dengan senjata AS dihentikan oleh Israel. Hukuman kolektif massal tak bisa diterima.