TEMPO.CO, Jakarta - Rusia untuk sementara menghentikan vaksinasi terhadap relawan baru dalam uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sputnik V. Alasannya, kekurangan dosis karena permintaan yang tinggi lewat jumlah relawan pendaftar uji klinis yang terus bertambah.
Hal itu disampaikan perwakilan Institut Riset Epidemiologi dan Mikrobiologi di Kementerian Kesehatan Rusia sebagai pengembang vaksin itu, Kamis 29 Oktober 2020. Disebutkan bahwa penundaan dilakukan di 8 dari 25 klinik tempat pelaksanaan uji coba itu di Moskow.
Baca juga:
Vaksin Covid-19, Moderna Pertama Laporkan Uji Klinis Fase Akhir November
Menurut informasi sementara, vaksinasi akan dimulai kembali sekitar 10 November. "Ini terkait fakta bahwa ada permintaan yang sangat besar untuk vaksin, dan mereka tidak memproduksi cukup untuk mengimbangi," kata perwakilan Crocus Medical, organisasi penelitian yang dikontrak untuk membantu pelaksanaan uji coba.
Kekurangan dosis adalah tantangan baru bagi rencana vaksin Moskow yang dinilai ambisius dan tidak ortodoks. Vaksin ini pula yang pernah menuai kontroversi karena sudah diizinkan untuk disuntikkan secara massal sebelum tes lengkap untuk keamanan dan kemanjuran.
Kementerian Kesehatan Kota Moskow tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai penundaan yang terjadi. Sementara, Institut Riset Gamaleya Moskow mengarahkan untuk bertanya kepada kementerian kesehatan.
Alexei Kuznetsov, asisten Menteri Kesehatan Rusia, hanya mengatakan uji coba vaksin pada manusia akan terus berlanjut. "Target 40 ribu relawan yang divaksinasi akan terpenuhi," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia menghadapi tantangan untuk meningkatkan produksi vaksin karena masalah dengan ketersediaan peralatan, tapi dia berharap untuk memulai vaksinasi massal pada akhir tahun. Perkiraan awal, sebanyak 30 juta dosis yang diharapkan akan diproduksi pada akhir tahun telah direvisi dan diturunkan pada awal bulan ini oleh menteri industri menjadi hanya lebih dari dua juta dosis.
Institut Gamaleya secara bertahap bergabung dengan perusahaan farmasi swasta Rusia, yang bersiap untuk memproduksi massal suntikan di pabrik mereka. Di tiga klinik Moskow yang menjalankan uji coba, staf mengatakan mereka kehabisan komponen pertama dari suntikan dua dosis, yang kedua disuntikkan setelah 21 hari suntikan pertama.
“Vaksinasi dihentikan sementara. Kami hanya menyuntikkan komponen kedua," kata seorang anggota staf di Klinik Moskow mengatakan kepada Reuters, dan menambahkan bahwa komponen pertama habis sekitar seminggu yang lalu.
Baca juga:
AS Izinkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dilanjutkan
Dari kelompok yang direncanakan sebanyak 40 ribu relawan, sekitar setengahnya telah menerima komponen atau dosisi pertama, kata Alexander Gintsburg, kepala Institut Gamaleya, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax pada Senin, 26 Oktober 2020. Dari jumlah tersebut, 7.000 orang juga telah menerima suntikan dosis kedua.
“Coba lagi minggu depan," wartawan Reuters mendengar staf mengumumkan pada Selasa, 27 Oktober 2020, kepada calon relawan di pusat uji coba vaksinasi di distrik Chertanovo Moskow.
REUTERS | INTERFAX