Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

50 Juta Tahun Lalu, Burung Raksasa Ini Kuasai Antartika

image-gnews
Pelagornithid, burung bergigi tulang. Messagetoagle.com
Pelagornithid, burung bergigi tulang. Messagetoagle.com
Iklan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelagornithids dikenal sebagai burung bergigi tulang karena adanya tonjolan pada rahang mereka. Ini sebenarnya bukan gigi, karena dilapisi keratin, bahan kuku manusia. Ilmuwan menyebut tonjolan ini sebagai 'pseudoteeth', tapi tidak ada yang palsu tentang mereka dalam hal fungsi, karena potongan tajam ini digunakan untuk mengambil cumi-cumi dan ikan dari laut.

Bagian rahang bawah, kira-kira berusia 40 juta tahun, masih memperlihatkan beberapa pseudoteeth itu meski sudah sangat r usak karena erosi. Kloess dan rekannya memperkirakan ukurannya sekitar 1 inci (2,5 cm) ketika burung itu hidup. Rahang ini pernah ditempelkan pada tengkorak burung yang agak besar berukuran panjang 2 kaki (60 cm).

Pengukuran yang cermat dari penyangga gigi, bersama dengan analisis komparatif pelagornithidae lain yang diketahui, menunjukkan ukuran besar burung, dan menjadikannya salah satu anggota terbesar dari kelompok bergigi bertulang ini. Jarak gigi juga membantu membedakan spesimen dari spesies pelagornithidae lainnya.

Dengan meninjau catatan yang ditinggalkan oleh para peneliti asli, tim tersebut menyadari bahwa fosil tulang kaki--tarsometatarsus (tulang panjang kaki bagian bawah)--ditarik dari formasi geologis yang lebih tua dari yang diperkirakan. Ini berarti fosil tersebut berusia 50 juta tahun, berbeda dengan yang semula diperkirakan berusia 40 juta tahun.

Saat itu, Antartika diperkirakan memiliki iklim yang lebih hangat, dan lautan di sekitarnya dipenuhi nenek moyang penguin dan kerabat awal bebek, burung unta yang punah, di antara kelompok burung-burung lainnya. Pelagornithids predator raksasa tetap menjadi anggota penting ekosistem ini selama lebih dari 10 juta tahun, menurut penelitian itu.

Dalam keterangan UC Berkeley disebutkan pelagornithidae raksasa yang punah ini memiliki sayap sangat runcing, terbang luas di atas laut lepas yang kemungkinan belum didominasi oleh paus dan anjing laut, untuk mencari cumi-cumi, ikan dan makanan laut lainnya dengan paruhnya dilapisi dengan pseudoteeth tajam. Gaya hidupnya mirip dengan elang laut yang masih hidup sekarang.

Baca juga:
Purnatugas si Kobra Laut, Helikopter Tempur Marinir Amerika

"Burung yang besar hampir dua kali ukuran elang laut, dan burung bergigi bertulang ini akan menjadi predator tangguh yang berevolusi untuk berada di puncak ekosistem mereka," tertulis dalam keterangan itu.

GIZMODO | UC BERKELEY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

11 jam lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

10 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.


Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

11 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

Ada tren menjadikan burung seperti lovebird sebagai parcel atau kado. Davina Veronica menganggap sebagai perampasan hak hidup hewan.


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

12 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro


Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

12 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.


Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

12 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.


Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

13 hari lalu

Aneka jenis burung lovebird di Jakarta Timur, 22 September 2018. Burung yang berasal dari Afrika ini menjadi primadona di kalangan pencinta hewan ini karena memiliki  warna yang bagus dan suara yang indah. Tempo/Fakhri Hermansyah
Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

Hampers lebaran tidak lagi hanya berupa kue-kue lebaran atau kaleng biskuit, tapi juga sepasang lovebird. Bentuk kejahatan terhadap binatang.


Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

20 hari lalu

Burung Kacamata Morotai. ebird.org
Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.


21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

25 hari lalu

Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.


7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

27 hari lalu

Big Budha, Lantau, Hong Kong. Instagram.com/Nadine Marfurt
7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

Kalau merencanakan perjalanan dengan tepat, wisatawan dapat merasakan banyak hal di Hong Kong dengan gratis.