TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini tersebar untuk tiga topik yang berbeda. Yang utama adalah tentang Gempa Turki dan tsunami yang terjadi setelahnya. Artikel menjelaskan sumber gempa itu berdasarkan analisis data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG.
Berita kedua mengenai sebuah Asteroid berdiameter 225 kilometer berjarak 595 juta kilometer jauhnya dari Bumi. Ini bukan soal asteroid itu sedang meluncur ke arah Bumi, tapi hasil observasi terbaru menggunakan Teleskop Hubble yang mengungkap 16 Psyche--nama asteroid--bak inti planet terlanjang karena hanya terdiri dari logam besi-nikel.
Baca juga:
Gempa 7,5 M Ternyata Picu Tsunami 61 Sentimeter, Begini Kata Warga Alaska
Slot ketiga diisi dari perkembangan pandemi Covid-19. Peringkat jumlah kasus positif infeksi di Indonesia terus merayap naik dalam peta penularan global, dan yang terkini adalah baru saja melampaui Bangladesh. Angka kematian di Indonesia juga yang terburuk ketiga di Asia setelah India dan Iran.
Berikut ini Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Sabtu 31 Oktober 2020 selengkapnya,
1. BMKG Tahu Penyebab Gempa Turki dan Tsunami yang Terjadi, Ini Penjelasannya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan sumber gempa magnitudo 7,0 yang mengguncang Provinsi Izmir, Turki, Jumat 30 Oktober 2020. Menurut analisis data BMKG, gempa Turki yang mengundang tsunami mini itu dipicu aktivitas Sesar Sisam di Laut Aegea.
"Sejarah mencatat bahwa di sekitar Sesar Sisam sudah beberapa kali terjadi gempa kuat pada masa lalu seperti pada 1904 (6,2 M) dan pada 1992 (6,0 M)," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono di Jakarta, Sabtu 31 Oktober 2020.
Baca juga:
Kurang Dokter Hadapi Lonjakan Covid-19, Moskow Nekat Akan Vaksinasi Massal
Ia menjelaskan bahwa Sesar Sisam adalah sebuah sesar aktif dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault) dengan panjang jalur sesar sekitar 30 kilometer. Pada gempa Jumat, sesar dekat Pulau Samos tersebut 'pecah' dekat Menderes Graben, wilayah dengan sejarah panjang gempa sesar turun (normal fault).
2. Hanya dari Logam, Asteroid dari Planet Gagal Ini Ditaksir Rp 145 Juta Kuadriliun
Asteroid 16 Psyche, satu di antara obyek paling massif di sabuk asteroid utama yang mengorbit Matahari di antara Mars dan Jupiter, bisa jadi berupa logam utuh. Berdiameter 225 kilometer, sebuah asteroid utuh dari logam seperti itu ditaksir memiliki nilai ekonomi US$ 10 ribu quadriliun atau setara Rp 145 juta kuadriliun--lebih dari harga keekonomian satu Bumi utuh.
"Kami sudah pernah melihat asteroid yang memiliki banyak kandungan logam, tapi 16 Psyche bisa jadi unik di mana dia sepenuhnya terbuat dari besi dan nikel," kata Tracy Becker dari Southwest Research Institute yang berbasis di San Antonio, Amerika Serikat, dalam pernyataannya mengenai hasil studi dia dan timnya.
Baca juga:
Kasus ke-3 Infeksi Bareng Flu dan Covid-19, Twinpandemic Bayangi Amerika
Asteroid 16 Psyche. MAXAR/ASU/P. RUBIN/NASA/JPL-CALTECH
Becker menjelaskan dengan membandingkannya dengan Bumi. Planet yang menghidupi manusia ini terdiri dari inti berupa logam atau padatan superpanas, mantel dari batuan, dan kerak. Kebanyakan asteroid juga disebutkannya memiliki lapisan luar batuan ataupun es.
3. Covid-19: Indonesia Salip Bangladesh, Angka Kematian Terburuk ke-3 di Asia
Laju penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia tergolong cukup tinggi. Ini terlihat dalam peta penularan global di mana Indonesia menyusul satu per satu negara lain yang semula memiliki peringkat di atasnya sebagai penyumbang jumlah kasus terbesar di dunia.
Perkembangan terkini adalah Indonesia telah menyalip posisi Bangladesh per Jumat malam, 30 Oktober 2020. Indonesia juga semakin meninggalkan Filipina yang dalam beberapa pekan sebelumnya susul menyusul sebagai negara terdampak terburuk di Asia Tenggara.
Baca juga:
Virus Bermutasi, Gelombang Kedua Covid-19 di Eropa Berasal dari Spanyol
Indonesia kini berada di urutan 18 secara global dengan jumlah kasus yang dilaporkan 406.945. Bangladesh--sesama negara yang menjadi lokasi uji klinis fase akhir vaksin Sinovac Biotech--melaporkan 406.364 kasus. Sedang Filipina yang lebih berhasil menahan laju penambahan kasus di dalam negerinya berada di peringkat 22 dengan 378.933 kasus.