TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video menunjukkan detik-detik gempa magnitudo 7,0 mengguncang Provinsi Izmir, Turki, pada hari Jumat siang, 30 Oktober 2020. Gempa tersebut dipicu aktivitas Sesar Sisam di Laut Aegea.
Video dengan durasi hampir 2 menit tersebut berasal dari Sputnik dan memperlihatkan suasana di sebuah toko kue dengan beberapa karyawan sedang beraktivitas membuat makanan, serta melayani pengunjung toko.
Pada detik ke-17 gempa mulai terasa, dan salah seorang karyawan seperti mengkonfirmasi kepada rekan-rekannya. Pada detik ke-27 benda-benda yang bergantungan terlihat bergoyang keras dan para karyawan mulai mengambil posisi berlindung dengan duduk.
Kemudian terdengar teriakan orang-orang cukup keras dan suara benda-benda berjatuhan, disertai benda-benda yang bergoncang hebat, dan ada yang berjatuhan dari meja tempat mereka membuat makanan. Sebagian orang mencari perlindungan di bawah meja.
Pada menit 1:20 orang-orang mulai mengambil langkah untuk meninggalkan toko kue tersebut, sementara ruangan tersebut terus berguncang dengan lampu-lampu yang berayun kencang. Guncangan gempa mulai mereda pada menit 1:50.
Gempa yang berpusat di Laut Aegea pada pukul 13.51 waktu setempat itu terasa hingga Istanbul dan juga Ibukota Yunani, Athena. Untuk skala yang berbeda, guncangan gempa itu juga dirasakan dalam wilayah yang lebih luas sampai ke Bulgaria dan Makedonia Utara.
Gempa menimbulkan korban jiwa akibat terjadinya kerusakan pada banyak bangunan rumah. Bahkan gedung-gedung bertingkat di wilayah Izmir, Turki, juga rusak dan roboh.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono Daryono mengatakan, hingga Sabtu pagi terekam sudah terjadi lebih dari 100 aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,1 sejak terjadinya gempa utama Turki.
Tsunami lokal tercatat di stasiun-stasiun tide gauge seperti stasiun Syros sekitar 8 sentimeter, Kos sekitar 7 cm, Plomari sekitar 5 cm dan Kos Marina sekitar 4 cm. Uniknya pantai terdekat pusat gempa Turki tidak ditemukan catatan tide gauge.
Tsunami kecil terjadi dan melanda daratan akibat kondisi topografi lokal pantai yang landai di dekat garis pantai sehingga mendukung terjadinya genangan di daratan. "Hal ini berkaitan dengan morfodinamika pantai dan amplitudo pasang surut."
Menurut Daryono, wilayah Laut Aegea secara historis juga adalah kawasan rawan gempa dan tsunami. Peristiwa tsunami terakhir adalah tsunami merusak di Bodrum, Turki, akibat gempa berkekuatan 6,6 M pada 2017.
Kerusakan akibat gempa sebagian besar terjadi pada kawasan permukiman yang terletak pada tanah lunak seperti di pesisir pantai dan cekungan dengan dataran alluvial yang lunak.
"Gempa ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua yang tinggal di wilayah Indonesia dengan kondisi seismik aktif dan memiliki banyak jalur sesar aktif di dasar laut, sehingga kewaspadaan terhadap gempa dan tsunami perlu terus ditingkatkan dengan memperkuat upaya mitigasi baik mitigasi struktural dan nonstruktural," kata Daryono.
Sumber: TWITTER | AMERICAN EARTHQUAKES