TEMPO.CO, Jakarta - Produsen smartphone Xiaomi menjadi brand smartphone nomor tiga dunia pada kuartal ketiga 2020—di bawah Samsung dan Huawei—berdasarkan tiga perusahaan riset, yaitu IDC, Counterpoint, dan Canalys. Menanggapi itu, Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse menjelaskan bahwa Xiaomi akan tetap membangun optimisme.
“Di tengah kondisi seperti sekarang, kami tetap membangun optimisme dengan menghadirkan berbagai produk dan inovasi mulai dari smartphone sampai perangkat pintar lainnya,” ujar Alvin Tse, Senin, 2 November 2020.
Laporan Counterpoint menyebutkan performa Xiaomi cukup baik untuk pasar Indonesia serta negara lain di Asia Tenggara, yakni Filipina dan Vietnam, ditambah ekspansi masif di pasar baru di kawasan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika, serta Eropa. Pada kuartal ini Xiaomi mencapai pengapalan ponsel sebanyak 46,2 juta unit.
Xiaomi juga berhasil melampaui Apple dengan pangsa pasar 13,1 persen berdasarkan laporan IDC dengan menyebut pertumbuhan 42 persen dibandingkan kuartal ketiga 2019. Performa ini kebanyakan disumbang oleh pasar India yang kembali pulih serta pasar di Cina yang makin kokoh.
“Ini juga tidak lepas dari Mi Fans di Indonesia yang memberikan dukungan tanpa henti,” kata Alvin Tse.
Sementara itu, laporan Canalys menyebutkan pelonggaran terhadap pembatasan tempat usaha menyebabkan jumlah pengapalan smartphone turun hanya 1 persen dibandingkan kuartal yang sama 2019. Kuartal ini, Xiaomi agresif dalam menghadirkan ponsel dalam jumlah besar untuk mengisi kekosongan yang diakibatkan penurunan produksi dari brand lain. Namun, di pasar Eropa, Xiaomi tumbuh sebesar 88 persen.
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2020, Xiaomi mencatatkan pendapatan sebesar 103,24 miliar Yuan (Rp 225,4 triliun) dan laba bersih 5,67 miliar Yuan (Rp 12,4 triliun). Untuk pasar Indonesia, Canalys juga menyebut Xiaomi menguasai pangsa pasar produk audio pintar di Indonesia hingga 44,2 persen berdasarkan riset yang dipublikasikan pada Juli 2020.
