TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga hujan meteor akan beratraksi di langit November ini dan bisa disaksikan di Indonesia. Di belahan bumi utara, situs web solarsystem.nasa menyodorkan informasi akan adanya beberapa fenomena yang pantas ditunggu: Pleiades, Bulan bersama Jupiter dan Saturnus, dan memahami apa yang disebut cahaya Bumi (Earthshine).
"Malam di November adalah waktu yang sangat baik untuk mulai mencari Pleiades," tertulis di sana. Pleiades disebutkan sebagai klaster bintang-bintang yang bersinar terang dan sudah amat dikenal oleh para pengamat bintang.
Pleiades dikenal juga sebagai sebuah klaster bintang terbuka--bintang-bintang yang mengelompok sendiri, seperti perlahan terlepas dan menjauh dari gerombolan besar ribuan bintang lainnya di langit. Sekumpulan bintang yang bersinar paling terang dalam klaster itu bisa diamati dengan mata telanjang, dan jumlahnya bisa mencapai ratusan bila dibidik dari balik teropong.
Para ahli astronomi memperkirakan usia klaster itu hanya sekitar 100 juta tahun. Lokasinya sedikit lebih jauh dari 400 tahun cahaya diukur dari Bumi. Sinar bintang-bintang di kelompok ini berkali-kali lipat lebih terang daripada sinar bintang kita sendiri, Matahari.
"Jika Anda pergi ke Pleiades lalu menengok ke belakang, Anda tidak akan mampu melihat Matahari tanpa bantuan teleskop."
Baca juga:
Hanya dari Logam, Asteroid dari Planet Gagal Ini Ditaksir Rp 145 Juta Kuadriliun
NASA mengarahkan agar memandang ke arah timur beberapa jam setelah langit gelap untuk bisa menemukan Pleiades berada. Klaster bintang-bintang itu disebutkan naik ke titik tertinggi di langit sekitar tengah malam.