TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 5,2 mengguncang wilayah Lebak, Banten, Kamis pagi 5 November 2020, pada pukul 05.21 WIB. Guncangan paling kuat terasa di daerah Panggarangan, Lebak. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan pusat atau episenter gempa terletak pada koordinat 7,54 LS dan 106,01 BT. Lokasinya berada di laut berjarak sekitar 72 kilometer arah barat daya Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
“Sumber gempa berkedalaman 30 kilometer,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono lewat keterangan tertulisnya.
Sesuai lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault ).
Guncangan gempa bumi dirasakan banyak orang di Panggarangan dengan skala intensitas IV MMI. Getaran gempa juga sampai ke Sukabumi dengan skala intensitas II-III MMI. Pada skala ini gempa terasa di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.
Selain itu getaran lebih lemah terasa di Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas II MMI. Gempa dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sejauh ini BMKG belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan BMKG juga menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga:
Kamis Pagi, Tiga Gempa Beruntun Guncang Banten Sampai Sukabumi
Hingga pukul 06.00 WIB terpantau nihil gempa susulan. BMKG meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.