TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi startup nasional HighPitch 2020 berhasil menghimpun sebanyak 386 peserta dari seluruh Indonesia. Kompetisi yang diorganisir oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama UMG IdeaLab dan ALTIRA ini akan berujung kepada 10 peserta menerima program Exclusive Investment Readiness yang akan diberikan oleh partner senior dan ahli di bidang bisnis dan keuangan.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim menjelaskan bahwa peserta perusahaan startup yang sudah mendaftar terbagi di lima region. Antusiasme yang tinggi dipandangnya sebagai geliat ekonomi kreatif di masyarakat walaupun dalam masa pandemi Covid-19.
Baca juga:
Startup Yogyakarta Bikin Taksi Terbang, Begini Rupa Awalnya
Sebelum penutupan pendaftaran pada 3 November 2020, Hanifah menyerukan agar semakin banyak para pelaku startup dan UKM Indonesia untuk mendaftarkan diri. Mereka yang merasa berpotensi tinggi untuk tumbuh dan berdampak positif bagi masyarakat dapat mengakses sumber permodalan dengan perusahaan modal ventura yang terlibat sebagai juri dalam kompetisi tersebut.
“Walaupun peserta yang mendaftar masih didominasi dari Pulau Jawa, kami mengajak para startup di luar Jawa juga untuk dan mendapatkan kesempatan bertemu dengan sumber pendanaan,” ujar Hanifah dalam keterangan tertulis.
Hanifah mengingatkan para peserta yang ingin mendaftarkan diri harus menerapkan sistem atau teknologi dalam model bisnis mereka. Ada pula 25 sektor industri yang ditetapkan sebagai kriteria dan persyaratan kompetisi.
Founder UMG IdeaLab, Kiwi Aliwarga,mengatakan, mengakses sumber pendanaan adalah aspek penting dalam industri rintisan ini. Tapi, dia berharap, para pelaku startup tidak hanya fokus di sana. “Manfaat lainnya bagi peserta kompetisi ini adalah kesempatan untuk memperluas jejaring mereka termasuk knowledge-sharing dan mengembangkan ide kreatif dan peluang kolaborasi,” kata Kiwi.
CEO ALTIRA Adriani Onie mengapresiasi semangat serta ambisi para pendiri startup serta pelaku UKM Indonesia yang mendaftar di kompetisi ini. Harapannya, kompetisi HighPitch akan menjadi momentum untuk membantu Indonesia menuju perbaikan ekonomi pada 2021.
Sebagai juri, acara ini juga didukung oleh 50 Venture Capital yang aktif berinvestasi di sejumlah startup Indonesia. Mereka seperti Monk's Hill Ventures (Glints, Kulina), East Ventures (Ruangguru, Tokopedia, Warung Pintar), Alpha JWC (Kopi Kenangan, Kredivo), serta MDI Ventures (Genie, Whispr, Kata.ai).
Turut mendukung program kompetisi ini sebagai mitra adalah Amazon Web Services, Compasslist, GK-Plug and Play, Shinhan Future’s Lab Indonesia, dan Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup (Amvesindo).
Per artikel ini dibuat, kompetisi sudah masuk proses kurasi untuk 50 besar dari lima region (setiap region 10 startup) kemudian mereka akan pitching ke panelis juri pada 9-13 November. Kelima region tersebut adalah Medan, Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar.
Baca juga:
Biji Kopi Aroma IoT, Tim ITB Juara di University Startup World Cup 2020
Langkah penjurian dan seleksi selanjutnya adalah sebanyak 10 startup terpilih akan diundang ke region masing-masing untuk presentasi di hadapan panel juri yang terdiri dari VC/investor. Panel juri lalu akan memilih dua startup dari masing-masing regional untuk menjadi finalis di level nasional dan diumumkan pada 15 November mendatang.
Top 10 startup itu yang kemudian berhak mengikuti Immersive Bootcamp & Pitching Akhir (16-20 November) dan Program Exclusive Investment Readiness (23 - 27 November), selain juga berbagai reward. Seluruhnya bertujuan untuk mempersiapkan perusahaan rintisan para finalis menarik di mata investor.