Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO: Sudah 6 Negara Laporkan Covid-19 Terkait Cerpelai

Reporter

image-gnews
Seorang penjual tertidur di bawah bulu cerpelai yang digantung di tembok di sebuah pasar bulu hewan di  Chongfu, Cina (13/9). Di pasar ini terdapat industri bulu hewan terbesar di Cina. REUTERS/Stringer
Seorang penjual tertidur di bawah bulu cerpelai yang digantung di tembok di sebuah pasar bulu hewan di Chongfu, Cina (13/9). Di pasar ini terdapat industri bulu hewan terbesar di Cina. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jenewa - Denmark dan Amerika Serikat kini berada di antara enam negara yang melaporkan kasus baru infeksi positif virus corona Covid-19 terkait dengan peternakan cerpelai. Menurut data dari WHO, empat negara telah lebih dulu menemukan SARS-CoV-2 pada cerpelai yakni Italia, Belanda, Spanyol, dan Swedia.

Pengendalian ketat langsung diterapkan di bagian utara Denmark menyusul peringatan bahwa virus corona jenis baru telah melompat dari mamalia kecil berbadan panjang dan kaki pendek tersebut dan menginfeksi 12 orang di negara itu. Pemerintahan Kopenhagen mengatakan, mutasi virus itu bisa mengancam efektivitas vaksin yang sedang dikembangkan. Perintah pemusnahan seluruh populasi cerpelai yang diperkirakan berjumlah 15-17 juta ekor pun telah dikeluarkan.

Atas perkembangan itu, Inggris, per Sabtu, melarang warga asing yang datang dari Denmark menyeberang ke negaranya. Seperti diketahui, Denmark adalah pemilik peternakan cerpelai terbesar di Eropa dan sentra produksinya ada di Denmark Utara.

Para ilmuwan sebenarnya mengatakan bahwa mutasi virus corona biasa terjadi dan sering kali tidak berbahaya. Namun otoritas kesehatan di Denmark menyebut varian baru genetik yang ditemukan, yang disebut 'Klaster 5', ini memiliki kemampuan berbeda melewati hadangan antibodi dalam tubuh. 

Dalam pernyataan yang dibuatnya, Jumat 6 November 2020, WHO memastikan infeksi virus corona varian baru diduga dari cerpelai telah menyebabkan penularan, gejala klinis, dan tingkat keparahan yang sama dengan SARS-CoV-2 lain yang telah bersirkulasi di dunia. Meski begitu, sebuah catatan menyertai bahwa ada kombinasi mutasi pada varian Klaster 5 tersebut.

"Perubahan yang sebelumnya tidak pernah didapati. Implikasi dari perubahan yang sudah teridentifikasi itu belum benar-benar bisa dijelaskan," bunyinya. WHO mengatakan temuan awal mengindikasikan varian atau mutasi terkait cerpelai ini telah, "cukup menurunkan sensitivitas hingga menetralisir antibodi-antibodi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petugas mendorong puluhan cerpelai yang dimusnahkan di pertanian Henrik Nordgaard Hansen dan Ann-Mona Kulsoe Larsen dekat Naestved, Denmark, 6 November 2020. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengungkap temuan 12 orang terinfeksi mutasi virus Covid-19. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS.

WHO menyerukan lebih banyak studi untuk memverifikasi hasil temuan awal itu dan untuk memahami segala potensi implikasi dari temuan itu terkait pengembangan diagnosa, terapi, dan vaksin. "Meski virus corona diyakini berasal dari varian yang terkait dari yang ada di kelelawar, tapi asal muasal dan inang perantara dari SARS-CoV-2 ini belum terindetifikasi," bunyi bagian lain dari catatan WHO.

Baca juga:
Tertinggi Sejak Pandemi, Prancis Catat 60 Ribu Kasus Covid-19 dalam Sehari

Sejak Juni 2020, tercatat 214 kasus Covid-19 di Denmark teridentifikasi dengan mutasi SARS-CoV-2 yang terkait dengan ternak cerpelai. Temasuk 12 kasus dengan varian yang unik yang dilaporkan 5 November lalu.

CTV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

8 hari lalu

Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja setelah kebakaran terjadi di Bursa Efek Lama, Boersen, di Kopenhagen, Denmark 16 April 2024. Ritzau Scanpix/Emil Helms via REUTERS
Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

Gedung lama bursa efek Denmark adalah gedung bersejarah, yang pucuk menaranya berbentuk empat ekor naga yang saling terjalin.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

14 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

17 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

17 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO