TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin seluruhnya terkait dengan virus corona Covid-19. Dimulai dari rekor jumlah kasus harian di Amerika Serikat di hari-hari setelah pemilihan presiden di negara itu. Sepanjang Jumat, 6 November 2020, dilaporkan sebanyak lebih dari 126 ribu kasus infeksi baru dan lebih dari 1.000 kasus kematian.
Berita kedua berisi perkembangan mutasi virus corona Covid-19 pada cerpelai yang dicurigai telah melompat ke manusia (zoonosis). Data WHO menyebut Denmark adalah negara keenam di dunia yang melaporkan kasus Covid-19 di negerinya yang terkait dengan hewan mamalia kecil yang dipanen bulunya tersebut.
Berita ketiga juga masih soal pandemi penyakit yang sama. Beberapa peneliti di Amerika Serikat berusaha mencari potensi produk selain hand sanitizer yang sama murah dan mudah digunakan untuk ntuk menekan penularan infeksi virus corona Covid-19.
Berikut ini Top 3 Tekno Berita Kemarin, Minggu 8 November 2020,
1. Hari ke-3 Setelah Pilpres, Amerika Laporkan 126 Ribu Kasus Baru Covid-19
Amerika Serikat kembali mematahkan rekor jumlah kasus harian Covid-19 untuk hari ketiga berturut-turut. Sejak Rabu, 4 November 2020, atau tepatnya sehari setelah Pemilihan Presiden atau Pilpres AS, jumlah kasus harian di Amerika terus di atas 100 ribu.
Sepanjang Jumat, 6 November, adalah yang tertinggi yakni lebih dari 126 ribu kasus positif. Total, untuk jumlah kasus infeksi yang sudah dilaporkan di Amerika Serikat pandemi merebak di awal tahun sebanyak 9,8 juta.
Selain jumlah kasus harian, jumlah pasien rawat inap di rumah sakit di Amerika Serikat juga melonjak pun dengan angka kematian harian karena kasus yang sama. Otoritas kesehatan di negara itu melaporkan lebih dari 1.140 angka kematian Covid-19 sepanjang Jumat, yang merupakan hari keempat berturut-turut di mana angka itu di atas 1.000.
2. WHO: Sudah 6 Negara Laporkan Covid-19 Terkait Cerpelai
Denmark dan Amerika Serikat kini berada di antara enam negara yang melaporkan kasus baru infeksi positif virus corona Covid-19 terkait dengan peternakan cerpelai. Menurut data dari WHO, empat negara telah lebih dulu menemukan SARS-CoV-2 pada cerpelai yakni Italia, Belanda, Spanyol, dan Swedia.
Pengendalian ketat langsung diterapkan di bagian utara Denmark menyusul peringatan bahwa virus corona jenis baru telah melompat dari mamalia kecil berbadan panjang dan kaki pendek tersebut dan menginfeksi 12 orang di negara itu. Pemerintahan Kopenhagen mengatakan, mutasi virus itu bisa mengancam efektivitas vaksin yang sedang dikembangkan. Perintah pemusnahan seluruh populasi cerpelai yang diperkirakan berjumlah 15-17 juta ekor pun telah dikeluarkan.
Atas perkembangan itu, Inggris, per Sabtu, melarang warga asing yang datang dari Denmark menyeberang ke negaranya. Seperti diketahui, Denmark adalah pemilik peternakan cerpelai terbesar di Eropa dan sentra produksinya ada di Denmark Utara.
3. Berkumur Antiseptik Bisa Kurangi Penyebaran Virus Corona di Rumah, Benarkah?
Hand sanitizer dan tisu beralkohol berperan penting dalam upaya-upaya individu membatasi penularan infeksi virus corona Covid-19. Beberapa peneliti berusaha mencari potensi dari produk lain. Seperti yang dilakukan tim dari Penn State College of Medicine di Hershey, Pennsylvannia, AS, yang mencoba dari obat kumur dan cuci mulut.
Dalam hasil studinya yang dimuat di Journal of Medical Virology edisi September 2020, tim peneliti itu mendapati beberapa larutan untuk mulut dan saluran pernapasan kemungkinan, bila digunakan oleh mereka yang terinfeksi Covid-19, bisa menurunkan risiko transmisi atau penyebaran virus yang menjangkitinya.
Studi itu dipimpin oleh Craig Meyers, profesor bidang mikrobioloi, imunologi, obstetri dan ginekologi. “Sementara kita menunggu vaksin-vaksin yang masih dikembangkan, metode-metode untuk mengurangi penularan virus itu diperlukan," kata Meyers menjelaskan alasan studi.