Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Merapi Siaga, BPBD Sleman Imbau Pengunjung Gunakan Aplikasi Jarak Aman

image-gnews
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 6 November 2020. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) dengan potensi letusan eksplosif dan awan panas sejauh lima kilometer. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 6 November 2020. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) dengan potensi letusan eksplosif dan awan panas sejauh lima kilometer. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta mewanti-wanti masyarakat agar bisa mengetahui jarak aman jika kebetulan harus berada di dekat kawasan Gunung Merapi yang kini statusnya Siaga atau level III.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, menuturkan, saat ini sudah dikembangkan sebuah fitur aplikasi oleh pemerintah Kabupaten Sleman agar pengunjung bisa lebih mudah mengetahui jarak dirinya dengan Gunung Merapi.

Nama fitur itu adalah Jarak Aku dan Merapi, yang berada dalam aplikasi Lapor Bencana Sleman yang bisa diunduh secara cuma-cuma di Play Store.

“Fitur Jarak Aku dan Merapi ini membuat pengguna tahu, apakah lokasinya berada saat itu sudah aman dari dampak erupsi Merapi,” ujar Makwan, Senin, 9 November 2020.  

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sendiri dalam status Merapi Siaga telah merekomendasikan jarak aman saat ini di luar radius lima kilometer dari puncak Merapi.

Makwan menuturkan, dari fitur aplikasi itu setiap pengguna akan lebih cepat mengetahui jarak posisinya dengan Merapi. Selain itu, yang mengunduh aplikasi itu pun juga akan bisa mengetahui lebih cepat terkait status kekinian Merapi.

“Jadi saat BPPTKG mengumumkan kenaikan atau penurunan status Merapi, yang mengunduh aplikasi itu juga akan mendapatkan broadcast soal status Merapi,” ujarnya.

Dalam peringatan satu Dasawarsa Merapi awal November ini, Makwan menuturkan kondisi Merapi yang diprediksi segera erupsi tidak diproyeksikan seperti akan mengalami erupsi dahsyat tahun 2010 silam, sehingga rencana mitigasi dan kontijensinya juga menyesuaikan dengan arahan BPPTKG selaku otoritas yang diberi kewenangan memantau dan mengumumkan kondisi aktivitas Merapi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makwan mengatakan, jika awan panas pada erupsi Merapi tahun 2010 silam bisa mencapai 17 kilometer yang turun dari puncak ke arah Kali Gendol, untuk tahun 2020 ini titik lokasi aman yang disiapkan skenario ancaman sejauh 9 kilometer ke arah Kali Gendol. Jangkauan itu meliputi pengamanan untuk 3 kecamatan, 7 desa, 24 dusun dengan jumlah penduduk sekitar 16 ribu jiwa.

Sedangkan skenario rekomendasi jarak aman untuk Kali Kuning 7 kilometer, Kali Krasak 7 kilometer, dan Kali Boyong 6,5 kilometer dari puncak Merapi.

“Menghadapi Merapi ini kami bersikap sak madyo neng ora nyepelekke (sesuai kemampuan namun tidak meremehkan), jadi proporsional, tetap sesuai rekomendasi BPPTKG,” ujar Makwan.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menuturkan pada 8 November 2020, Gunung Merapi memuntahkan guguran dengan jarak luncur 3.000 meter mengarah ke barat, arah hulu Kali Sat pada pukul 12.15 WIB.

Lalu pada Senin 9 November 2020 ini teramati lagi guguran kecil sebanyak satu kali di sektor barat Merapi. “Untuk pengamatan hari ini terlihat asap putih dengan intensitas tipis setinggi 20 meter di atas puncak kawah Merapi,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

2 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

3 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


Cerita dari Kampung Arab Kini

4 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

6 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

6 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

6 hari lalu

Gunung Gamalama. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.


Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Status Tanggap Darurat Ditetapkan Dua Pekan

8 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. ANTARA/HO-Pos PGA Gunung Ruang
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Status Tanggap Darurat Ditetapkan Dua Pekan

Pemerintah Sitaro Sulawesi Utara menetapkan status tanggap darurat menyusul erupsi Gunung Ruang. Lebih dari 800 warga lokal meninggalkan hunian.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

8 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

10 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.