TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Amerika Serikat mencatat 133.819 kasus infeksi baru penyakit virus corona 2019 alias Covid-19 sepanjang Senin 10 November 2020. Angka yang dilaporkan pada hari ke-6 setelah Pilpres AS tersebut merupakan rekor baru, sekaligus untuk pertama kalinya jumlah kasus harian di AS menembus 130 ribu.
Berita terpopuler selanjutnya tentang Menristek Bambang Brodjonegoro menuturkan Vaksin Merah Putih yang diproduksi sendiri oleh bangsa Indonesia diharap bisa lebih manjur dan aman dibandingkan vaksin buatan luar negeri. Sebab, pengembangannya diambil dari virus yang bersirkulasi di Indonesia.
Selain itu, perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, merilis data analisa sementara dari hasil uji coba vaksin Covid-19 yang dilakukannya. Isinya dipandang sangat menjanjikan: efektivitas lebih dari 90 persen.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Hari ke-6 Setelah Pilpres, Amerika Cetak Rekor Baru Covid-19
Pendukung Donald Trump menggelar aksi di Miami, Florida, AS, 5 November 2020. Para pendukung Donald Trump menolak hasil sementara Pemilu AS yang menyatakan bahwa Joe Biden unggul. REUTERS
Sepanjang Senin 10 November 2020, Amerika Serikat mencatat 133.819 kasus infeksi baru penyakit virus corona 2019 alias Covid-19. Angka yang dilaporkan pada hari ke-6 setelah Pilpres AS tersebut merupakan rekor baru, sekaligus untuk pertama kalinya jumlah kasus harian di AS menembus 130 ribu.
Secara umum, Senin adalah hari keenam berturut-turut AS mencatatkan jumlah kasus baru harian di atas 100 ribu. Lonjakan jumlah kasus ini terhitung mulai dari Rabu pekan lalu atau sehari setelah Pilpres AS.
Sepanjang Senin pula ada tambahan 729 angka kematian yang dilaporkan dari negeri itu. Angka kematian Covid-19 di Amerika Serikat kini telah menembus 240 ribu jiwa.
Total, per Selasa pagi, 11 November 2020 waktu Amerika, atau Selasa malam waktu Indonesia, telah tercatat 10.174.915 kasus positif Covid-19 dan 240.051 kematian dari seluruh Amerika Serikat sejak pandemi merebak di awal tahun. Amerika Serikat, pemilik fasilitas kesehatan lengkap dan sumber daya bidang kesehatan yang memadai, kini justru menjadi negara terdampak terburuk pandemi Covid-19 di dunia.
2. Gunakan Virus di Indonesia, Menristek: Vaksin Merah Putih Diharap Lebih Manjur
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Rabu, 12 Agustus 2020. Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih yang kini sedang dikembangkan merupakan simbol kemandirian bangsa.
"Dengan adanya Vaksin Merah Putih ini, selain dapat mempercepat pemulihan, juga menghemat pembelian vaksin luar negeri yang tentunya harganya jauh lebih mahal," kata Menristek dalam webinar, Selasa, 10 November 2020.
Menristek menuturkan Vaksin Merah Putih yang diproduksi sendiri oleh bangsa Indonesia diharap bisa lebih manjur dan aman dibandingkan vaksin buatan luar negeri. Sebab, pengembangannya diambil dari virus yang bersirkulasi di Indonesia.
Vaksin nantinya akan memberikan rasa aman dan nyaman untuk setiap orang sehingga kegiatan perekonomian dapat kembali berjalan seperti sebelum pandemi Covid-19, lanjut dia.
3. Harapan dari Vaksin Pfizer, Ini 4 Pertanyaan yang Belum Terjawab
Ilustrasi Vaksin Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic
Senin 9 November 2020, perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, merilis data analisa sementara dari hasil uji coba vaksin Covid-19 yang dilakukannya. Isinya dipandang sangat menjanjikan: efektivitas lebih dari 90 persen.
Pengumuman itu langsung disambut sukacita. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, misalnya, menyebut hasil sementara itu mendorong inovasi ilmiah yang tak terduga. Sedang Direktur Institut Penyakit Menular dan Alergi Nasional AS, Anthony Fauci, mengatakan tingkat efikasi yang ditunjukkan dari data kajian awal itu sebagai luar biasa.
Namun sejumlah ilmuwan mengingatkan kalau kabar gembira itu datang disertai dengan sejumlah pertanyaan yang belum terjawab. Ini karena memang proses uji masih berjalan dan hasilnya belum dipublikasikan.
Plus, kajian awal yang dilakukan hanya terhadap 94 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari hampir 44 ribu relawan uji klinis vaksin Pfizer tersebut. Belum jelas pula proporsi sebenarnya antara penerima suntikan dosis vaksin dan suntikan plasebo di antara para relawan itu.