TEMPO.CO, Bandung - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah memfokuskan pengembangan teknologi pada beberapa bidang strategis dalam lima tahun ke depan.
Kecerdasan buatan dan big data menjadi kunci untuk mendukung ekonomi digital. Fokus lainnya pada teknologi kesehatan, energi dan pangan, teknologi nano dan biologi, serta terkait dengan kebencanaan.
“Harapan kami ke depan adalah bisa membangun kebersamaan yang lebih kuat lagi dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, untuk semakin menghadirkan teknologi ITB ke tengah-tengah kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujar Reini lewat siaran pers Rabu 11 November 2020.
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional menobatkan ITB sebagai Perguruan Tinggi Inovatif Terbaik Indonesia 2020 pada 10 November lalu. Posisi teratas juga diraih Pusat Sains dan Teknologi Kegempaan ITB. "Pemberian anugerah bagi ITB merupakan amanah agar ITB melalui para penelitinya semakin meningkatkan kontribusi dalam membangun SDM bangsa,” katanya.
Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Sigit P. Santosa mengatakan penghargaan dari pemerintah merupakan kerja keras perguruan tinggi di Indonesia dalam membangun budaya inovasi. Di ITB sejak 2015 ada empat klaster prioritas inovasi, meliputi transportasi dan infrastruktur, kemudian energi dan lingkungan. “Teknologi pangan dan kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.
Sigit berharap para inovator dari ITB semakin melebarkan jaringan kerja sama dengan kalangan industri, juga institusi domestik dan internasional. Tujuannya agar ekosistem inovasi semakin baik dan produk inovasi Indonesia dapat berjaya di negara sendiri.
ANWAR SISWADI